Gedung Putih Mengakui Ada Dampak Inflasi Terhadap Konsumen

Pemerintah AS menyadari kesulitan yang dialami oleh rakyat Amerika Serikat (AS) karena naiknya harga konsumen
Orang-orang tampak keluar dari Supermarket Piggly Wiggly di mana terdapat beberapa poster yang berisi seruan penghormatan terhadap para veteran terpasang di jendela supermarket yang terletak di Columbus, Georgia, AS, 8 September 2020 (Foto: voaindonesia.com - Reuters/Elijah Nouvelage)

Jakarta – Penasihat ekonomi Gedung Putih pada Minggu, 14 November 2021, mengatakan bahwa pemerintah menyadari kesulitan yang dialami oleh rakyat Amerika Serikat (AS) karena naiknya harga konsumen.

Direktur Dewan Ekonomi Nasional, Brian Deese, mengatakan Presiden Joe Biden tidak menutup kemungkinan akan memanfaatkan Cadangan Minyak Strategis AS untuk meringankan tingginya harga BBM yang dibayar pengendara di pom bensin.

“Tak diragukan lagi inflasi (sedang) tinggi sekarang ini," kata Deese kepada stasiun TV NBC. "(Inflasi) berdampak pada keuangan warga Amerika." Harga konsumen AS melonjak sebanyak 6,2 persen pada Oktober. Lonjakan tersebut merupakan kenaikan terbesar sejak 1990, seperti disebutkan dalam laporan Departemen Tenaga Kerja pekan lalu.

warga amerika belanja d tokoKonsumen berbelanja di toko Walmart di Vernon Hills, Illionois, AS, Minggu, 23 Mei 2021. Lonjakan inflasi masih membayangi AS hingga kini (Foto: voaindonesia.com/AP)

Harga bbm dan produk makanan yang lebih tinggi sangat berdampak pada konsumen. Belanja konsumen mencapai 70 persen dari perekonomian AS, yang merupakan perekonomian terbesar di dunia.

Harga BBM naik tajam dalam setahun belakangan. Pengendara kini harus membayar 3,30 dolar AS per galon, 1.08 dolar AS lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Harga BBM saat ini juga merupakan harga rata-rata tertinggi sejak 2014. Biaya belanja produk-produk di supermarket kini naik sebesar 5,3% dalam setahun belakangan, di mana harga daging melonjak cukup tajam.

Deese tidak menawarkan solusi segera untuk mengatasi harga konsumen yang tinggi, namun ia mengatakan para ekonom memperkirakan tingkat inflasi akan berkurang pada 2022.

Ia mengatakan "semua pilihan akan dipertimbangkan" untuk meredam kenaikan harga, termasuk memanfaatkan Cadangan Bensin Strategis. AS saat ini memiliki cadangan 612 juta barel minyak yang disimpan di empat gua garam di pantai Teluk Meksiko (vm/jm)/voaindonesia.com/VOA. []

Inflasi di Amerika Serikat Terus Melonjak

The Fed Sebut Pemulihan Ekonomi Penyebab Lonjakan Inflasi

Biden Paparkan Kemajuan dan Pemulihan Ekonomi Amerika

Ketimpangan dan Inflasi Hambat Pemulihan Akibat Pandemi Covid-19

Berita terkait
Inflasi di Amerika Serikat Terus Melonjak
Lonjakan inflasi di Amerika Serikat (AS) belum berakhir, menurut data pemerintah yang dirilis pada Rabu, 13 Oktober 2021
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.