Ganjar-Sudirman Saling Serang dan Buka Kartu, Keduanya Yakin Menang

Ganjar-Sudirman saling serang dan buka kartu, sama-sama yakin menang. Sudirman aktif menyerang. Serangan balik Ganjar di luar dugaan.
Ganjar-Sudirman Saling Serang dan Buka Kartu, Sama-sama Yakin Menang | Pasangan Ganjar Pranowo-Taj Yasin Maimoen dan Sudirman Said-Ida Fauziyah dalam debat Pilgub Jawa Tengah. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang, (Tagar 22/6/2018) – Dua kandidat gubernur Jawa Tengah sama-sama optimis akan memenangkan pemilihan gubernur, 27 Juni mendatang. Ganjar Pranowo dan Sudirman Said sama-sama yakin bisa memenangkan hati rakyat Jawa Tengah.

"Pemenangnya sudah digariskan Allah, siapa sudah tahu," kata Ganjar usai debat terbuka Pilkada Jateng di Semarang, Kamis (21/6) malam.

Ganjar mengatakan, ikhtiar memimpin Jawa Tengah sudah ia lakukan bersama pasangannya, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin). Bagi Ganjar, di masa jelang coblosan saat ini, pihaknya tinggal mendorong dukungan masyarakat untuk direalisasikan di tempat pemungutan suara. Terlebih hasil survei memperlihatkan momen kemenangan tinggal menunggu hitungan hari.

"Seberapa optimis, survei sudah membuktikan. Jadi ndak usah muluk-muluk banget. Kami ikuti saja kajian-kajian ilmiah yang bisa dibuktikan, maka itulah yang menjadi tren, doakan saja,” ujar calon gubernur nomor urut 1 tersebut.

Gus Yasin menambahkan, dirinya dan Ganjar berharap agar kemenangan yang didapat pada 27 Juni menjadi sebuah budaya pengabdian ke masyarakat. 

"Jawa Tengah hanya bisa menjadi milik kita kalau kita turut serta menentukan pilihannya. Datang ke TPS pada 27 Juni, sepagi mungkin, setelah itu karena hari libur silakan piknik," timpal Ganjar.

Jateng Butuh Pemimpin Baru

Sudirman Said mengaku tidak risau dengan hasil sebagian survei yang memperlihatkan petahana unggul. 

"Kami lihat ada survei yang kami ketinggalan dan kami unggul. Tentunya nanti kita uji di tanggal 27 Juni 2018. Kami optimis masyarakat Jawa Tengah sedang menunggu hadirnya gubernur dan wakil gubernur yang baru," kata calon gubernur nomor urut 2 itu.

Sudirman mengaku, keyakinan Jawa Tengah butuh nahkoda baru ia dapat pada delapan bulan terakhir keliling wilayah se-Jawa Tengah. Sebagian besar masyarakat, katanya, khususnya petani, guru honorer dan kaum nelayan merasa selama ini ditelantarkan pemerintah dan harus memperjuangkan nasibnya sendiri.

"Tapi yang lebih penting adalah suara kampus, orang yang punya pengetahuan yang cukup luas. Mereka betul-betul menunggu datangnya pemimpin baru. Jadi apa yang dikatakan sebagian survei itu memang tidak sejalan dengan yang ada di lapangan," katanya.

Hal senada disampaikan pasangannya, Ida Fauziyah. "Lima menit waktu yang bapak ibu luangkan sangat berarti bagi masa depan Jawa Tengah lima tahun mendatang," kata Ida.

"Saya kira masyarakat Jawa Tengah tahu bagaimana mutu, kualifikasi, perilaku, unggah-ungguh dari dua paslon. Dan Kami merasa yakin bahwa Jawa Tengah akan menyongsong, menyambut pemimpin baru yang lebih paham budaya Jawa Tengah, yang menghargai sesama manusia dan sanggup bekerja sama untuk kepentingan bersama masyarakat Jawa Tengah," ujar Sudirman Said.

Saling Serang 

Debat terbuka Pilkada Jawa Tengah 2018 putaran akhir di Patra Jasa Semarang, dimanfaatkan secara maksimal oleh dua pasangan calon. Begitu bersemangatnya, dua kandidat gubernur tak segan saling kritik, bahkan buka kartu menyikapi sejumlah persoalan yang masih membelit Jawa Tengah.

Memanasnya adu program pembangunan dalam tema demokrasi, hukum, dan kawasan tersebut sudah terasa sejak awal jalannya debat. Pada segmen pertama, yakni sesi pemaparan visi-misi sesuai tema, Sudirman Said langsung ambil inisiatif menyerang.

"Saya terbiasa memperbaiki kekurangan. Saya ingin bertanya lima tahun memerintah kira-kira apa yang kurang dan gagal untuk kami pelajari ketika nanti kami gantikan Bapak di Jawa Tengah?" katanya.

Tak mau kehilangan momen, masih di segmen pertama, Sudirman juga mengkritisi program Kartu Tani di era kepemimpinan Ganjar Pranowo. 

"Masak untuk mendapatkan pupuk, petani harus mengisi kartu, menabung dulu, itu membuat repot. Saya akan hapuskan program tani jika saya terpilih jadi gubernur dan saya akan membuat petani lebih mudah dalam mendapatkan pupuk," janjinya.

Mendapat serangan awal, Ganjar tampil tenang. Tanpa menyebut rinci kekurangan dan kegagalannya, Ganjar meminta Sudirman Said melihat data capaian kerja OPD-OPD di lingkungan Pemprov Jateng. 

"Selama memimpin Jateng, kami sangat transparan, terbuka karena data terbuka. Data itu dibaca tanpa ngapusi (menipu), siapa pun bisa buka," katanya.

Ganjar kemudian memamerkan prestasu pengelolaan keuangan Pemprov Jateng selama lima tahun terakhir. 

"Pengelolaan keuangan negara, bersama sebelum kami, Jateng mendapat 6 kali penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK," tegasnya.

Buka Kartu

Tensi debat makin meningkat saat masuk segmen tiga, sesi tanya jawab antarcalon gubernur. Sudirman Said kembali ambil inisiatif serangan. Kali ini menyitir pengakuan seorang warga, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini tak segan menyebut Ganjar jumawa dalam menjawab keluhan masyarakat.

"Saya mau bacakan pertanyaan dari warga, bunyinya begini, ada kebiasaan Pak Ganjar yang memprihatinkan. Warga mengeluh lalu dijawab dengan jumawa, bahwa ia sudah melakukan semuanya," katanya.

Sudirman lantas mencontohkan tampilan video yang menayangkan kondisi riil di Pati terkait rencana pendirian pabrik semen dan rob di Pekalongan. 

"Jadi kalau ada warga mengeluh di video seperti di Pati dan Pekalongan, jangan melecehkan keluhan warga seolah-olah pemerintah sudah lakukan semua. Itu sama saja memfitnah warga berbohong dan mengada-ada," katanya.

Dua kali mendapat serangan, Ganjar masih tenang. Ia pun menyatakan di Pati sampai sekarang belum ada aktivitas penambangan meski secara hukum, pihak produsen semen telah memenangkan gugatan. Ia meminta kondisi nyata di lapangan tidak dijadikan diksi yang menyeramkan guna menggaet simpati pemilih.

"Dan jika ada keluhan, saya terimakasih jika di-forward-kan ke saya, saya akan gerakkan birokrasi. Dan tagline kami, seluruh OPD punya media sosial, berapa jam pasti langsung direspon. Pekalongan, memang dikeluhkan untuk dibangun dinding pantai, sebenarnya mereka (warga) sudah tahu sedang proses dibangun," ujarnya.

Serangan belum berhenti. Saat memaparkan sejumlah persoalan di Jateng, salah satunya proyek geothermal (energi panas bumi) di kaki Gunung Slamet, Sudirman Said kembali menyatakan Pemprov Jateng era kepemimpinan Ganjar Pranowo belum memperlihatkan keberpihakan pada rakyat kecil.

"Di kaki Gunung Slamet ada proyek geothermal, yang sebetulnya  seharusnya pemberi izin daerah, baik kabupaten maupun provinsi meyakinkan bahwa yang dilakukan kontraktor dikerjakan baik. Tapi ternyata jalan lingkungan rusak, air rusak, pertanian terancam dan sampai sekarang mereka tidak mendapat perhatian," kritiknya.

Di serang bertubi-tubi, Ganjar akhirnya melakukan serangan balik. "Apa yang diprotes masyarakat di kaki Gunung Slamet, hari ini kami menerima getah. Kami sudah kirimkan tim, termasuk air yang ada. Saya punya data, perpanjangan izin itu diberikan Bapak saat menjadi menteri, mudah-mudahan Bapak tidak lupa. Saya hanya ingatkan saja, datanya ada, bisa saya tunjukkan, ini keputusan yang diambil oleh seorang menteri," jawab Ganjar disambut riuh tepuk tangan pendukungnya.

Ketua KPU Jateng Joko Purnomo ditemui usai acara debat, menyatakan bahwa saling serang dan buka kartu dari dua kandidat adalah hal wajar dalam sebuah forum debat terbuka.

"Dinamika dalam suatu forum itu wajar. Saya sering katakan pada bakal calon, tim sukses, bahwa kompetisi itu harus, kalau tidak ada kompetisi tidak ada semangat untuk menang," kata dia.

Ia menambahkan, setelah acara debat, dua paslon wajib menunjukkan kedewasaan berpolitik sebagai simbol kerukunan masyarakat Jawa Tengah. 

"Sekencang-kencangnya mereka insya Allah tidak ada masalah. Sekeras apa pun setelah selesai, selesai," katanya. (ags)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.