Gagal Penuhi Target, Pelatih Persebaya Hanya Bisa Pasrah

Pelatih Persebaya Djadjang Nurjaman bakal dievaluasi menyusul hasil buruk setelah ditahan PSIS Semarang 1-1 di Liga 1.
Kegagalan Persebaya Surabaya mengalahkan PSIS Semarang di pertandingan Liga 1 menjadikan pelatih Djadjang Nurjaman dievaluasi manajemen. Tampak pemain Persebaya Damian Emanuel Lizio (kiri) dihadang pemain PSIS Patrick Silva Mota pada pertandingan di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Kamis 30 Mei 2019. (Foto: ANTARA/Moch Asim)

Surabaya - Persebaya Surabaya gagal memenuhi target menang di pertandingan kandang saat menjamu PSIS Semarang. Dalam pertandingan Liga 1 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Kamis 30 Mei 2019, Persebaya hanya bermain imbang 1-1. Hasil buruk ini membuat posisi pelatih Djadjang Nurjaman terancam dilengserkan. 

Ini merupakan hasil imbang kedua di kandang sendiri setelah ditahan Kalteng Putra dengan skor sama. Pelatih Djajang pun mengaku pasrah setelah tim hanya mampu meraih dua poin dari tiga pertandingan. Mantan pelatih Persib Bandung ini menyerahkan keputusan kepada manajemen terkait nasibnya.

"Saya menyerahkan keputusannya kepada manajemen. Ini tentu hasil yang mengecewakan karena kami gagal menang di kandang sendiri," ujar Djanur, sapaannya. 

Lini depan menjadi sorotan karena terlalu banyak peluang, tetapi tidak membuahkan gol. Hanya satu gol yang tercipta

Djanur menilai lemahnya penyelesaian akhir mengakibatkan Persebaya sulit mencetak gol. Absennya striker Amido Balde yang masih berkutat dengan cedera tampaknya mempengaruhi ketajaman lini depan. 

Balde sendiri belum bisa dimaksimalkan karena tidak tampil saat Persebaya dikalahkan Bali United 1-2. Di pertandingan melawan Kalteng Putra, eks pemain tim nasional Portugal U-20 ini hanya bermain sebentar sebelum ditarik keluar karena cedera.

"Lini depan menjadi sorotan karena terlalu banyak peluang, tetapi tidak membuahkan gol. Hanya satu gol yang tercipta," ujar Djanur yang bakal membenahi kelemahan tim usai libur Idul Fitri.

"Usai hari raya Idul Fitri, saya akan maksimalkan untuk memperbaiki performa tim," lanjutnya. 

Persoalannya, posisi Djanur juga bakal dievaluasi manajemen. Manajer Candra Wahyudi menuturkan bila evaluasi akan dilakukan setelah Idul Fitri. Bahkan hasil evaluasi itu diharapkan sudah ada sebelum pertandingan pertama usai Lebaran melawan Barito Putra, Sabtu 15 Juni 2019. 

"Hasil evaluasi harus sudah ada sebelum lawan Barito. Kalau bisa kami mendapatkannya setelah Lebaran," tutur Candra Wahyudi. 

Tim pelatih sesungguhnya sudah mendapat peringatan setelah hasil imbang melawan Kalteng Putra. Dengan kegagalan mengalahkan PSIS, ini menjadi peringatan bagi Djanur. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.