Bandung - Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, Haru Suandharu, berharap penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jawa Barat yang diterapkan sejak 6 hingga 19 Mei 2020 bisa menekan persebaran kasus virus corona baru (Covid-19).
“Dalam rapat bersama DPRD Jabar dan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar (beberapa waktu lalu) kita membahas banyak hal. (Salah satunya) evaluasi PSBB Bandung Raya dan Bodebek. Dari hasil evaluasi memang PSBB Bodebek berpengaruh positif menekan kasus Covid-19, yang Bandung Raya belum signifikan. Nah, yang PSBB Jabar (yang baru 3 hari ini) diharapkan nanti bisa berhasil,” tuturnya kepada Tagar di Bandung, Jumat, 8 Mei 2020.
Tingkat keberhasilan PSBB ini lanjut Haru menjelaskan, bisa berhasil apabila penurunan laju persebaran Covid-19 yang diukur melalui angka reproduksi dasar (Ro) dibawah 1 persen. Selain itu, pergerakan manusia harus di angka 30%. “Kita berharap apa yang ditargetkan Gubernur Jawa Barat (Ridwan Kamil) yang disampaikan kepada DPRD Jabar pada penerapan PSBB Jabar ini bisa berhasil. Kita tunggu hasil evaluasi-nya nanti,” jelas dia.
Selain itu, PKS pun meminta selama penerapan PSBB Jabar ini Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat memastikan bantuan sosial untuk masyarakat terdampak Covid-19 telah terdistribusikan dan tepat sasaran. “Tentu kita sangat berharap bantuan sosial ini sudah sampai ke masyarakat yang terdampak Covid-19. Jangan sampai penolakan, konflik dan permasalahan terkait bantuan sosial ini terus berulang selama PSBB tingkat provinsi ini,” tegas Haru
Update Covid-19 di Jawa Barat. Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Provinsi Jawa Barat (Pikobar) per Jumat 8 Mei 2020. Kasus positif Covid-19 mencapai 1.381 atau bertambah 61 orang. Sedangkan jumlah sembuh 182, atau bertambah 5 orang, dan yang meninggal masih di angka 90 orang atau belum ada penambahan.
Sementara itu, dari total orang dalam pemantauan (ODP) 42.881, sudah selesai pemantauan 34.712 atau 80,95%, dan yang masih proses pemantauan 8.169 atau 19,05%. Sedangkan pasien dalam pengawasan, total 6.413 orang. Selesai pengawasan 3.746 atau 58,41%, dan yang masih dalam proses pengawasan 2.667 atau 41,59% (adv). []