Jakarta, (Tagar 9/4/2019) - Sempat heboh terkait hilangnya foto Rizieq di media sosial, Instagram dan Facebook. Hal ini menjadi pusat perhatian dari Forum Pembela Islam (FPI), dan mereka menyebut kebijakan Fir'aun.
Sekretaris Umum FPI Munarman mengatakan, pihaknya sudah mencoba mempertanyakan hal tersebut kepada pihak Instagram dan Facebook. Namun, pihak FPI tak mendapatkan penjelasan secara detail terkait persoalan itu.
"FPI sudah pernah mempertanyakan hal tersebut ke Instagram dan Facebook, mereka hanya mengatakan konten tidak sesuai dengan kebijakan. Tapi kebijakan apa, mereka gak bisa jelaskan," kata Munarman berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Tagar News, Selasa (9/4).
FPI tidak tinggal diam dengan hilangnya foto Rizieq. Bahkan, akan melakukan penelitian mencari tahu penyebab kejadian di media sosial itu.
"FPI, sudah mendalami hal tersebut. Dan dari hasil penelitian FPI mendapatkan informasi bahwa kebijakan tersebut atas permintaan salah satu kementerian yang membidangi masalah tersebut," ucap dia.
"Jadi bisa dibayangkan kondisi saat ini, sampai foto Habib Rizieq saja menjadi begitu menakutkan bagi mereka," ujarnya.
Dia menilai kebijakan kementerian seperti itu merupakan perilaku yang kuno yang mirip dengan kebijakan Fir'aun dahulu kala.
"Ini perilaku primitif dan mirip kebijakan Fir'aun. Kan Fir'aun menyuruh membunuh seluruh bayi laki laki bani isra'il karena ketakutan kekuasaannya hilang. Nah pola kekuasaan seperti itu yang saat ini terjadi," pungkasnya.
Sebelumnya, beberapa netizen memperbicangkan postingan yang mengandung pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di-take down atau dihapus Instagram. Bagaimana tanggapan jejaring sosial milik Facebook itu?
Salah satu yang mengalaminya adalah Anto. Anto, bukan nama sebenarnya, mengunggah beberapa foto dalam kampanye akbar capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno pada Minggu (7/4).
Salah satu yang ia unggah, poster yang berisi gambar pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dalam Instagram Story pada Minggu siang. Namun, di hari yang sama postingan tersebut tiba-tiba lenyap.
Pihak Instagram pun memberi respons.
"Kami ingin agar semua orang yang menggunakan Instagram merasa aman dan nyaman saat mereka berbagi cerita maupun berhubungan dengan teman dan keluarganya. Instagram terbuka untuk orang berdiskusi mengenai beragam topik dan gagasan serta meningkatkan kesadaran akan isu yang penting bagi masyarakat, namun kami akan menghapus konten yang melanggar Pedoman Komunitas yang telah ditetapkan," kata juru bicara Instagram. []
