Film Lampor, Kisah Cinta dan Mitos Horor Temanggung

Film Lampor menjajakan kengerian hantu lokal dan drama keluarga mengharukan.
Pemain fim Lampor sesaat sebelum screening di Semarang, Rabu 30 Oktober 2019. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang"Suro diro jayaningrat lebur dening pangastuti". Suatu ungkapan Jawa yang punya filosofi kehidupan mendalam. Punya arti, 'Sebesar apapun kekuatan kejahatan, akan kalah dengan cinta atau kebaikan'.

Kedalaman kalimat itu tergambarkan selama 95 menit di film Lampor. Film bergenre horor yang mengisahkan perjuangan sepasang suami isteri dan dua anaknya melawan teror Lampor, hantu pembawa keranda terbang. Sekaligus melepas fitnah sang pendosa yang terlanjur melekat selama 25 tahun.

"Kekuatan cinta dalam keluarganya Edwin dan Neta ini bisa saling mendukung sampai akhirnya bersatu kembali. Ada kearifan lokal yang diangkat di film ini," kata Dion Wiyoko, pemeran Edwin di Film Lampor, di Semarang, Rabu 30 Oktober 2019.

Lampor Keranda Terbang, mitos hantu yang sampai sekarang masih melekat di keseharian masyarakat Temanggung, Jawa Tengah.

Diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama, Lampor, oleh sang sutradara Guntur Soeharjanto. Film ini serentak di putar di bioskop Tanah Air mulai hari ini, Kamis, 31 Oktober 2019.

Bukan sekadar film horor, Lampor menawarkan suasana beda. Ada balutan drama cinta yang menjadi kekuatan menonjol dari film ini. Emosional penonton bakal diaduk sedemikian rupa hingga tanpa sadar mata akan berkaca-kaca.

"Ada pesan moral dari film ini. Bahwa kekuatan cinta itu tak bisa dikalahkan apapun, cinta menjadi pemersatu. Jadi meski horor tapi drama cinta di film ini sangat kuat dan mengalir," kata Deni, warga Kabupaten Semaran usai mengikuti screening film tersebut.

Ide membuat film Lampor tercetus oleh Guntur sendiri. Guntur adalah sineas yang memang berasal dari Temanggung. Jadi dia merasakan sendiri bagaimana mitos tersebut membelanggu masa kecilnya.

"Saya punya cerita masa kecil. Tentang sebuah hantu yang unik. Bukan pocong, kuntilanak atau wewe gombel. Tapi lampor. Dia datangnya malam hari, berupa keranda terbang disertai suara pasukan bersuara magis welwoo…welwoo…welwoo,” kata Guntur.

Film ini mengisahkan Edwin dan Netta, diperankan Adinia Wirasti dan dua anak mereka, Adam (Bimasena) dan Sekar (Angelia Livie) yang kembali ke kampung Netta di Temanggung.

Netta disambut curiga dan dianggap pembawa musibah karena kampungnya sedang dilanda teror lampor, setan pencabut nyawa yang membawa keranda terbang.

Edwin berusaha membela isterinya. Namun skandal busuk dan kejadian mengerikan justru terjadi.

Edwin mulai curiga ada rahasia besar menyangkut Netta yang tidak diketahuinya. Terlebih nyawa dua anaknya menjadi taruhan, ancaman setan lampor.

Baca juga: Love For Sale 2, Petualangan Arini Menjajakan Cinta

Adinia Wirasti menyatakan film Lampor bukan produk latah film bergenre horor yang tengah booming beberapa tahun belakangan. Menurut dia, ada banyak alasan ia menerima tawaran bermain dalam film tersebut.

"Kalau menurut saya ini adalah estafet," ujar Adinia.

"Ada sebuah tantangan dalam memerankan Netta. Karakter perempuan yang kompleks yang memberi pengaruh ke keluarganya. Jadi dia itu perempuan yang mendem jero (penyimpan rahasia), ini yang harus dieskplor ketika saya memerankannya," kata dia. []

Berita terkait
Gaji Joaquin Phoenix dan Pendapatan Kotor Film Joker
Raihan pendapatan kotor film Joker yang mencapai Rp. 12 triliun dinilai tak sebanding dengan gaji Joaquin Phoenix.
Danilla Riyadi Akting Menangis di Film Pretty Boys
Penyanyi pop indie Danilla Riyadi mampu berakting menangis dan bermimik serius saat menampar Desta dlaam film Pretty Boys besutan sutradara Tompi.
Karakter Iron Man Bakal Muncul di Film Black Widow
Aktor gaek pemeran Iron Man, Robert Downey Jr. dipastikan bakal tampil di film solo salah satu superhero Marvel, Black Widow.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.