Filipina Sekarang Kekurangan Staf Rumah Sakit

Bagi tenaga kesehatan Filipina, bekerja di luar negeri jauh lebih menjanjikan daripada bekerja di negaranya dengan gaji kecil
Ilustrasi - Pekerja kesehatan (Foto: dw.com/id - Bernd Weißbrod/dpa/picture alliance)

TAGAR.id - Bagi tenaga kesehatan Filipina, bekerja di luar negeri jauh lebih menjanjikan daripada bekerja di negaranya dengan gaji kecil. Kiriman uang dari pekerja di luar negeri juga jadi sumber devisa penting negara.

Ronald Ignacio lulus pendidikan keperawatan saat booming perawat di Filipina pada tahun 2008, pada masa tidak cukup tersedia lowongan pekerjaan dalam sistem kesehatan untuk ribuan perawat baru.

Awalnya, dia kesulitan mencari pekerjaan, dan banting setir bekerja di sektor pertanian selama dua tahun. Ignacio akhirnya mendapat pekerjaan sebagai perawat di sebuah rumah sakit swasta di Ibu Kota, Manila, pada 2010. "Tapi situasinya sekarang sudah sangat berbeda," kata Ignacio.

Perawat di Filipina bergulat dengan gaji kecil dan kondisi kerja yang buruk. Dengan kebutuhan tenaga kesehatan yang makin tinggi, negara-negara kaya menjadi lebih agresif dalam upaya menarik tenaga kesehatan Filipina ke luar negeri.

Saat ini, rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Filipina harus berjuang mempertahankan perawat terbaiknya dan dengan susah payah mengisi posisi yang kosong ditinggalkan perawat yang hengkang ke luar negeri.

Beberapa bangsal di rumah sakit tempat Ignacio sekarang bekerja terpaksa ditutup karena kekurangan perawat. Bahkan pasien gawat darurat harus menunggu berhari-hari untuk mendapatkan tempat. "Perawat ahli tulang punggung rumah sakit ini telah menerima tawaran pekerjaan di luar negeri karena gaji mereka di sini tidak lagi sepadan dengan beban pekerjaan mereka," kata Ignacio kepada Kantor Berita Reuters.

RS di jerman cari nakes dari luar negeriRumah sakit di Jerman berusaha mencari tenaga kesehatan dari luar negeri (Foto: dw.com/id - Holger Hollemann/dpa/picture alliance)

Pekerja kesehatan di luar negeri pencetak devisa

"Tanpa perawat senior untuk membimbing mereka, banyak karyawan baru sering berhenti setelah beberapa bulan karena beban kerja yang berlebihan dan gaji yang rendah, atau karena tawaran pekerjaan yang sangat menarik di luar negeri", sambung Ignacio. Organisasi Kesehatan Dunia WHO merekomendasikan rasio 27 perawat per 10.000 penduduk. Di Filipina, hanya ada 16 perawat per 10.000 penduduk. Filipina saat ini membutuhkan tambahan 127.000 perawat untuk memenuhi target WHO, kata Kementerian Kesehatan.

Perawat pemula di rumah sakit swasta mendapat gaji sekitar 15.000 hingga 25.000 peso Filipina atau antara (271 dolar AS hingga 452 dolar AS per bulan atau setara dengan Rp 4.022.845,95 – Rp 6.709.677,84), hampir sama dengan gaji guru baru. Jumlah gaji itu sangat jauh di bawah tawaran gaji bulanan di AS dan Eropa, yang setiap perawat rata-rata bisa membawa pulang 2.500 sampai 3.000 dolar AS (setara dengan Rp 37.111.125 – Rp 44.533.350) per bulan.

"Kami belajar selama empat tahun untuk menjadi perawat dan bekerja keras untuk mendapatkan lisensi, hanya untuk mendapatkan gaji yang tidak bisa lagi disebut sebagai upah layak. Di mana keadilan dalam hal itu?" tanya Ignacio.

Sejak tahun 1950-an, uang yang dikirim pulang oleh perawat di luar negeri, telah menjadi penghasil besar devisa bagi perekonomian Filipina. Pada akhir 2021, sekitar sepertiga dari lebih 900.000 perawat terdaftar di Filipina, terdata bekerja di luar negeri, lapor kelompok advokasi Filipino Nurses United. Pengiriman uang dari para perawat setiap tahunnya menghasilkan sekitar 8 miliar dolar untuk perekonomian di negara Asia Tenggara, setara dengan 25% dari semua pengiriman uang dari luar negeri, yang seluruhnya menyumbang sekitar 9% Produk Domestik Bruto Filipina.

nakes filipina di jermanTenaga kesehatan Filipina di Jerman (Foto: dw.com/id - picture-alliance/dpa)

Tawaran menarik dari luar negeri "yang sulit ditolak"

Pada akhir 2022, sekitar 170.000 perawat bekerja di fasilitas kesehatan swasta dan publik di Filipina, sementara lebih dari 290.000 perawat berlisensi telah hengkang ke luar negeri, kata Kementerian Kesehatan. Meski mengalami kekurangan tenaga perawat di dalam negeri, Filipina tidak termasuk dalam daftar negara WHO yang kekurangan petugas kesehatan.

Jocelyn Andamo, sekretaris jenderal Filipino Nurses United, mengatakan praktik perekrutan negara pengimpor menjadi lebih kreatif setelah pandemi. Misalnya perekrut Jerman mau mensponsori siswa sektor kesehatan sebelum mereka lulus sebagai perawat, dan Jerman siap menyponsori mereka datang berserta keluarganya. "Siapa yang bisa menolak tawaran sangat menggiurkan semacam itu?" tanya Andamo. India dan Filipina juga menjadi dua sumber utama perawat asing di Inggris, yang berupaya mengisi kekurangan staf di Layanan Kesehatan Nasionalnya.

Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr, mengatakan, negaranya "bersaing dengan seluruh dunia" untuk mendapatkan tenaga perawat, dan harus segera mengatasi kekurangan yang disebabkan oleh migrasi. Kementerian Kesehatan Filipina mendukung penerapan batas penempatan luar negeri tahunan, yang akan membatasi jumlah perawat, dokter, dan pekerja medis lainnya yang dapat bekerja di luar negeri.

Serikat perawat Filipina mendorong penetapan UU yang akan meningkatkan gaji awal perawat menjadi 50.000 peso, bahkan ketika pemerintah masih berutang kepada sekitar 20.000 pekerja kesehatan swasta senilai lebih dari 1,9 miliar peso dalam tunjangan pandemi. [hp/as (rtr)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Filipina Selamatkan Seribuan Korban Perdagangan Manusia Termasuk WNI
Penggeberekan dilakukan setelah Duta Besar Indonesia di Manila memohon bantuan untuk membantu menemukan warga negaranya