Filipina Panggil Duta Besar China Terkait dengan Serangan Meriam Air ke Kapal Filipina

Beijing mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan -yang dilalui perdagangan bernilai triliunan dolar setiap tahunnya-
Sebuah kapal Penjaga Pantai China menembakkan meriam air ke arah kapal Penjaga Pantai Filipina di dekat Second Thomas Shoal yang diduduki Filipina, Laut China Selatan pada Sabtu, 5 Agustus 2023. (Foto: voaindonesia.com/via AP)

TAGAR.id, Manila, Filipina – Filipina memanggil duta besar China, Senin, 7 Agustus 2023, setelah Kapal Garda Pantai China memblokir dan menyerang kapal-kapal Filipina dengan meriam air di Laut China Selatan yang disengketakan. Hal ini dikatakan oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr.

Insiden itu terjadi pada Sabtu, 5 Agustus 2023, ketika Garda Pantai Filipina mengawal kapal-kapal sewaan yang membawa makanan, air, bahan bakar, dan perbekalan lainnya untuk personel militer Filipina yang ditempatkan di Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly.

Beijing mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan -yang dilalui perdagangan bernilai triliunan dolar setiap tahunnya- dan telah mengabaikan putusan pengadilan internasional 2016 bahwa klaimnya tidak memiliki dasar hukum.

Militer dan Garda Pantai Filipina menuduh Garda Pantai China melanggar hukum internasional dengan memblokir dan menembakkan meriam air pada armada kapalnya.

Second Thomas ShoalLetak geografis Second Thomas Shoal di Laut China Selatan (Sumber: rfa.org)

Kapal-kapal sewaan itu, kecuali satu di antaranya, berhasil mencapai tujuan dan menurunkan muatan mereka.

China mengatakan mereka mengambil "tindakan yang diperlukan" terhadap kapal-kapal Filipina yang "secara ilegal" memasuki perairannya.

"Menteri Luar Negeri kita memanggil Duta Besar Huang hari ini dan memberinya pernyataan secara lisan termasuk gambar, video tentang apa yang terjadi dan kami sedang menunggu jawaban mereka," kata Marcos Jr. kepada wartawan.

Departemen Luar Negeri AS pada Minggu mengutuk tindakan China itu, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut secara langsung mengancam perdamaian dan stabilitas kawasan.

Inggris, Australia, Kanada, dan Uni Eropa juga mengkritik tindakan Beijing.

Second Thomas Shoal berjarak sekitar 200 kilometer dari Pulau Palawan di Filipina dan lebih dari 1.000 kilometer dari Pulau Hainan, daratan besar terdekat di China.

Kapal-kapal Garda Pantai dan Angkatan Laut China secara rutin memblokir atau membayangi kapal-kapal Filipina yang berpatroli di perairan yang diperebutkan, kata Manila.

Filipina telah mengeluarkan lebih dari 400 protes diplomatik ke Beijing sejak 2020 terkait "aktivitas ilegal" China di Laut China Selatan, kata Kementerian Luar Negeri Filipina.

"Sebagai catatan, kami tidak akan pernah meninggalkan Ayungin Shoal. Kami berkomitmen untuk Ayungin Shoal," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Filipina, Jonathan Malaya, kepada wartawan pada Senin, 7 Agustus 2023, menggunakan nama Filipina untuk Second Thomas Shoal di Kepulauan Spratly. (ab/uh)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Filipina Tuding Kapal Garda Pantai China Tembakkan Meriam Air ke Kapal-kapalnya
Filipina mengutuk Garda Pantai China, 6 Agustus 2023, karena diduga tembakkan meriam air ke kapal-kapalnya di wilayah sengketa Laut China
0
Filipina Panggil Duta Besar China Terkait dengan Serangan Meriam Air ke Kapal Filipina
Beijing mengklaim hampir semua wilayah Laut China Selatan -yang dilalui perdagangan bernilai triliunan dolar setiap tahunnya-