Ferdinand Tuding Anies Pakai APBD Buat Pencitraan

Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan APBD DKI buat pencitraan jadi capres 2024.
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutahaean. (Foto: Twitter @LawanPoLitikJW)

Jakarta - Politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menuding Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta, untuk memperbaiki citra menuju kontestasi Pemilihan Presiden tahun 2024.

Hal itu dia kemukakan menanggapi hasil survei Indo Barometer yang menyatakan Anies Baswedan sebagai calon presiden terkuat di antara nama-nama kepala daerah, dengan persentase sebesar 31,7 persen.

Baca juga: Banjir Jakarta Jadi Momentum Anies Baswedan

Silakan Anies bangga dengan survei itu, tapi jangan lupa urusi Jakarta yang selalu banjir, dan makin buruk.

"Anies sekarang tampak mati-matian mencitrakan diri untuk 2024. Bahkan menggunakan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Jakarta untuk kepentingan citra politiknya," ujar Ferdinand kepada Tagar, Senin, 24 Februari 2020.

Namun, dia tidak menyoalkan hasil survei tersebut. Menurutnya, kemunculan nama Anies sebagai kandidat terkuat calon presiden (capres) 2024 normal, lantaran jabatannya saat ini sangat strategis sebagai batu loncatan menuju posisi yang lebih baik.

"Sejak dulu, Gubernur Jakarta selalu muncul namanya dalam kandidat Presiden, itu lumrah," ucap Ferdinand.

Ferdinand menilai masih terlalu dini membicarakan kandidat capres 2024. Kemudian, dia menyinggung kinerja Anies yang menurutnya belum becus menangani sejumlah persoalan di ibu kota, utamanya dalam menangani permasalahan banjir.

"Sebagai potret boleh saja, tapi sebagai realitas, masih jauh. Silakan Anies bangga dengan survei itu, tapi jangan lupa urusi Jakarta yang selalu banjir, dan makin buruk," kata Ferdinand.

Sebelumnya, lembaga survei Indo Barometer menyatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres terkuat di antara nama kepala daerah populer di Indonesia yang berpeluang menjadi capres. 

Beberapa di antaranya yang masuk selain Anies, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 11,8 persen, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 9,9 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil 8,2 persen, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa 5,6 persen.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga merupakan kepala daerah dengan tingkat pengenalan tertinggi dengan angka 91.7 persen, disusul Ridwan Kamil 65.8 persen, dan Khofifah Indar Parawansa 55.8 persen. Sementara Tri Rismaharini 49.4 persen, dan Ganjar Pranowo 47.8 persen.

Baca juga: Modal Beken, Anies Baswedan Libas Ganjar dan Risma

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, meski tingkat pengenalan tinggi, Anies tetap harus waspada. 

“Jika popularitas Ridwan Kamil, Ganjar atau Risma mencapai 90% dinamika suara bisa berubah," kata Qodari dalam pemaparan hasil survei Indo Barometer yang digelar di Senayan, Jakarta, Minggu, 23 Februari 2020.

Qodari melanjutkan, dikenalnya Anies tak lepas dari daerah yang dipimpinnya. DKI Jakarta sebagai ibu kota negara, dan pusat media massa khususnya televisi membuat liputan kepada Anies sangatlah tinggi.

“Anies Baswedan bisa mengikuti succes story-nya Pak Jokowi," ucap Qodari.

Survei dilakukan Indo Barometer 9-15 Januari 2020 kepada 1.200 responden. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan teknik pengumpulan data wawancara tatap muka responden. Adapun tingkat kesalahan atau margin of error sebesar 2,83 persen. []

Berita terkait
PSI Kritik Anies Baswedan: 3 Tahun Menjabat Percuma
PSI menyebut Anies Baswedan percuma menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama kurang lebi tiga tahun.
Naturalisasi Gubernur Anies Ditenggelamkan Air Hujan
Penanggulangan banjir di Jakarta disebut Gubernur Anies dengan cara naturalisasi, tapi program ini tidak jelas karena Jakarta terus banjir
PSI Bakal Cegah Anies Baswedan Jadi Presiden 2024
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terus terang bakal mencegah Anies Baswedan menjadi calon presiden dalam Pilpres 2024.
0
Cegah Meluasnya PMK, Pemerintah Siap Geber Vaksinasi Darurat Pada Ternak
emerintah telah mengalokasikan vaksin sebanyak 3 juta dosis. Tahap pengadaan pertama vaksin darurat sebanyak 800 ribu dosis.