Fatwa Halal Vaksin MR Membuat Saya Tidak Ragu Lagi

Fatwa halal vaksin MR membuat saya tidak ragu lagi, ujar seorang warga Kalsel. Ia akan membawa putrinya ke Posyandu untuk vaksin MR.
Fatwa Halal Vaksin MR Membuat Saya Tidak Ragu Lagi | Petugas Dinas Kesehatan Aceh Barat menyuntik vaksin Measles Rubella (MR) kepada pelajar saat imunisasi MR di Sekolah MTsN Model Meulaboh, Aceh Barat, Aceh, Rabu (1/8/2018). Imunisasi MR yang digelar serentak pada Agustus hingga September 2018 dengan sasaran 31.963.154 juta anak usia 9 bulan sampai kurang dari 15 tahun di 28 Provinsi di Indonesia bertujuan untuk mencegah penyakit campak dan rubella yang dapat menyebabkan cacat dan kematian pada anak. (Foto: Antara/Syifa Yulinnas)

Tanjung, Kalsel, (Tagar 30/8/2018) - Dinas Kesehatan Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan menemukan lima anak di Kecamatan Murung Pudak dan Tanta positif campak dan rubela.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Tabalong Muhammad Aris di Tanjung, Rabu (29/8) dilansir Antara mengatakan terdeteksinya lima anak ini dari hasil pemeriksaan darah di laboratorium.

"Memang ada lima anak yang positif campak dan rubela," jelas Aris.

Ia mengatakan babhwa sebagai salah satu penyakit yang mudah menular bagi anak tentunya kondisi ini perlu jadi perhatian semua pihak.

Apalagi mengingat masih banyak warga Tabalong yang menolak pemberian imunisasi Measles dan Rubela (MR) sebagai upaya pencegahan penyakit campak dan rubela, menyusul belum adanya sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.

Menurut Aris Dinkes Provinsi Kalsel telah memberikan imbauan bagi mereka yang belum yakin soal kehalalan vaksin MR bisa mengikuti imunisasi susulan.

Di Tabalong sendiri sasaran imunisasi MR sebanyak 71.564 anak atau 95 persen anak dan balita dalam kurun waktu dua bulan yakni Agustus hingga September 2018.

Seorang warga Kelurahan Mabuun, Tati mengaku akan membawa putri sulungnya ke Posyandu terdekat untuk mendapatkan imunisasi MR karena sebelumnya masih ragu.

"Fatwa MUI sudah memperbolehkan pemberian imunisasi MR jadi saya tidak ragu lagi," jelas Tati.

Vaksin MRSeoarang anak mengikuti imunisasi Measles Rubella (MR) di Manado, Sulawesi Utara, Kamis (2/8/2018). Imunisasi dengan vaksin MR dilaksanakan serentak mulai 1 Agustus 2018 sampai September 2018 menyasar 31.963.154 juta anak di 28 provinsi di luar Jawa, dimana sebelumnya pada 2017 sudah dilaksanakan di enam provinsi di Jawa. (Foto: Antara/Adwit B Pramono)

Usai Sudah Kontroversi

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, menyebutkan bahwa hingga akhir Agustus 2018, persentase imunisasi measles dan rubella (MR) baru mencapai 53.793 anak atau 39,6 persen dari target.

"Angka ini belum menyentuh setengah dari target yang ditetapkan," kata salah seorang penjabat Dinas Kesehatan Parigi Moutong I Gede Budiasa, di Parigi.

Imunisasi MR sempat menuai kontroversi karena dinilai belum memiliki sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga membuat kegiatan kesehatan itu belum terlaksana secara maksimal.

Gede menjelaskan imunisasi MR bertujuan untuk pencegahan penularan penyakit campak dan rubella terhadap anak-anak.

"Target imunisasi massal MR di Parigi Moutong sebanyak 135.638 anak, olehnya saat ini petugas medis terus berupaya agar program nasional ini bisa tercapai sesuai target," katanya.

Kepala Puskesmas Parigi Yunita Tagunu mengatakan sejuah ini pihaknya terus melaksanakan imunisasi di sekolah-sekolah sesuai instruksi pemerintah pusat, meski terjadi pro-kontra menyangkut halal-haram vaksin MR.

Ia menyebut di Wilayah Parigi, realisasi capaian campak rubella baru mencapai 13 persen dari sasaran sebanyak 1.800-an anak.

Menurut dia, sejumlah sekolah yang dikunjungi melarang siswanya mengikuti imunisasi itu karena pihak sekolah takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan petugas medis tidak memaksakan.

"Selama kegiatan ini kami laksanakan, tidak ada terjadi insiden dimana siswa mengalami lumpuh dan sebagainya pascaimunisasi dan kami menyodorkan surat persetujuan kepada orang tua siswa, kalau mereka tandatangani, baru kami mengambil tindakan," kata Yunita.

Berdasarkan jadwal, imunisasi massal rubella akan berlangsung selama dua bulan Agustus dengan sasaran anak usia tujuh hingga 15 tahun.

Setelah itu, imunisasi akan berlanjut pada anak usia sembilan bulan sampai dengan tujuh tahun pada September dengan melibatkan Posyandu dan seluruh Puskesmas di wilayah Parigi Moutong. []

Berita terkait
0
Ibu Negara Amerika Jill dan Ibu Negara Ukraina Zelenska Bertemu di Washington
Zelenska sendiri pada hari Senin, 18 Juli 2022, bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, di Washington