Jakarta - Rumah produksi film asal Indonesia, Falcon Pictures, resmi masuk ke dalam konsorsium 14 mitra produksi dan distribusi dominan perfilman di seluruh dunia. Hal ini menyusul dilakukannya sinergi antara Globalgate Entertainment selaku produser dan pemodal film dan televisi dalam bahasa lokal dengan produsen konten terdepan dunia, Lionsgate.
Presiden Eksekutif dan salah satu pendiri Globalgate, William Pfeiffer, mengatakan dengan masuknya Falcon Pictures, pihaknya saat ini optimis dapat memperluas kiprahnya di kawasan Asia Tenggara.
"Kami menantikan untuk memperluas kiprah Globalgate di Asia Tenggara bersama Falcon sambil terus bekerja sama erat dengan mitra konsorsium kami di seluruh dunia," kata dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa, 11 Februari 2020.
Selain bersama Falcon, pihak Globalgate telah bermitra dengan perusahaan lain seperti Televisa, TF1, Nordisk, Tobis, Rai, Kadokawa, Lotte, TME, Paris Filmes, CineColombia/Dynamo, Belga dan Viva Communications.
Direktur Eksekutif sekaligus pendiri Falcon Pictures, H.B. Naveen, mengatakan saat ini pihaknya telah mampu menguasai 25 persen dari box office lokal lewat sederet film seperti Warkop DKI Reborn 1, Dilan 1990, dan Dilan 1991.

Sejak dicabutnya larangan investasi asing tahun 2016, jumlah layar bioskop di Indonesia telah melonjak dua kali lipat melebihi 2000 layar, dan diperkirakan akan bertambah dua kali lipat lagi dalam waktu dekat.
Sementara Indonesia sendiri telah memproduksi lebih dari 130 film layar lebar tiap tahunnya, dan pangsa pasar film lokal telah naik menjadi 38 persen.
Baca juga: Aktor Choi Woo-shik Sapa Penggemarnya di Indonesia
Dengan peluncuran berbagai layanan streaming menonton film lokal maupun internasional di Indonesia, pertumbuhan produksi konten beserta pendapatan terkaitnya akan meningkat.
"Dengan terkoneksi kepada para pemikir yang hebat dan pengisah yang indah, Falcon berharap untuk meningkatkan output kontennya di Indonesia dan menyebarkan cerita-ceritanya ke seluruh dunia," kata H.B. Naveen. []