Jakarta - Minggu, 27 Desember 2020, Warganet Indonesia digegerkan dengan munculnya sebuah akun YouTube diduga milik warga negara Malaysia yang melecehkan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lirik lagu tersebut diubah dengan kata-kata bernada ujaran kebencian. Video tersebut diunggah oleh kanal Youtube MY Asean. Seluruh lirik lagu Indonesia Raya diotak-atik oleh pelaku.
Video tersebut juga menampilkan foto Garuda Pancasila ditempeli foto hewan babi. Lalu seperti apa fakta-fakta dibalik kasus ini?
1. Video sudah Di-take down
Menindaklanjuti viralnya video pelecehan terhadap lagu kebangsaan Indonesia tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika langsung menurunkan video viral itu. Kominfo telah bekerja sama dengan platform digital YouTube untuk menghapus video tersebut. Tak hanya pengunggah video pertama, video lain yang diunggah ulang oleh akun lainnya juga akan diturunkan.
"Take down video dilakukan bekerja sama dengan platform digital dimana konten tersebut berada," kata Juru Bicara Kemenkominfo Dedy Permadi melalui keterangan resmi.
2. Diduga pelaku merupakan orang Malaysia
Pemilik kanal YouTube MY Chanel yang mengunggah video berisi pelecehan terhadap lagu kebangsaan Indonesia itu diduga merupakan warga negara Malaysia.
Pada bagian foto profil kanal tersebut tampak bendera Malaysia. Dalam video berjudul 'Indonesia Raya Instrumental (Parody + Lyrics Video)' yang diunggah pelaku juga ditambahkan lokasi Malaysia.
3. Ubah lirik lagu Indonesia Raya
Pemilik kanal YouTube MY Asean mengubah seluruh lirik lagu kebangsaan Indonesia. Dalam lirik yang diubah, pelaku juga membawa-bawa nama 'Jokoko' hingga 'Soekaporno'.
4. KBRI telah melaporkan kasus ini kepada kepolisian Malaysia
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Malaysia telah melaporkan aksi pelecehan terhadap lagu kebangsaan Indonesia ke Polisi Diraja Malaysia (PDRM). Pelaku yang mengunggah video pelecehan pertama kali diduga merupakan warga negara Malaysia itu.
Kepolisian Malaysia telah turun tangan menelusuri pelaku pemilik kanal YouTube tersebut. "KBRI melaporkan ke pihak Kepolisian Malaysia kemarin, sekarang sedang ditelusuri PDRM," ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Teuku Faizasyah. []
Baca juga: