Fadli Zon Bantah PAN dan Demokrat ke Jokowi

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menepis wacana Partai Demokrat dan PAN merapat ke koalisi pemerintah.
Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengunjungi Ahmad Dhani di Lapas Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (30/1/2019). (Foto: Tagar/Suratno Wongsodimedjo)

Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menepis wacana Partai Demokrat dan PAN merapat ke koalisi pemerintah. Menurutnya, partai yang tergabung di koalisi Indonesia Adil Makmur solid.

"Yang saya tahu sejauh ini semuanya masih solid," tegasnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin 29 April 2019.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga ini pun, tak mau berkomentar lebih jauh. Sebab, BPN kini masih fokus untuk mengawal suara hasil Pemilu 17 April lalu. "Sekarang ini, kita fokus pada upaya mengawal suara, mencegah kecurangan melawan kecurangan," jelas dia.

Apalagi, urusan sikap suatu partai politik, menurutnya merupakan ranah partai politik masing-masih. Jadi, Fadli tak mau turut campur dan akan menyerahkan pada masing-masing partai politiknya.

"Saya kira, kita tidak mau terganggu oleh urusan-urusan yang merupakan internal partai politik," pungkasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua TKN Abdul Kadir Karding menilai wacana bergabungnya Partai Demokrat dalam Koalisi Indonesia Kerja adalah hal wajar. Mengingat selama ini, komunikasi antara Jokowi dengan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono maupun Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) selalu terjaga dengan baik.

"Wacana bergabungnya PD dalam Koalisi Indonesia Kerja merupakan wacana yang cukup wajar mengingat komunikasi Presiden Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono maupun putranya, Agus Harimurti Yudhoyono, berlangsung dengan cukup baik," beber Sekjen DPP PKB kepada wartawan, Sabtu 27 April 2019. 

Namun, ia menilai masih terlalu dini, jika benar-benar membicarakan koalisi paslon 02 bergabung dengan koalisi paslon 01. Mengingat belum ada pengumuman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait siapa yang menjadi pemenang di Pilpres 2019.

Baca juga: TKN Tak Menutup Kemungkinan Demokrat Merapat

Berita terkait