Eropa Kecewa Atas Penundaan Pengiriman Vaksin AstraZeneca

Uni Eropa menyatakan kecewa atas tindakan berupa penundaan pengiriman vaksin Covid-19 AstraZeneca ke anggota Uni Eropa
Ilustrasi: Seorang petugas kesehatan di Widnes, Inggris, sedang mengisi jarum suntik dengan dosis vaksin Covid-19 Oxford- AstraZeneca (Foto: dw.com/id)

Jakarta - Uni Eropa mengatakan bahwa penundaan vaksin virus corona (Covid-19) produksi pabrik farmasi AstraZeneca tidak benar dan tidak dapat diterima. Pengawas Obat Eropa akan memutuskan apakah menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca, 29 Januari 2021.

Uni Eropa (UE) menyatakan kekecewaannya terhadap AstraZeneca pada 27 Januari 2021, dengan mengatakan bahwa raksasa farmasi Inggris-Swedia itu mengingkari perjanjian vaksin virus corona dengan UE.

Komisaris Eropa untuk Kesehatan, Stella Kyriakides, mengatakan bahwa UE memiliki "kekhawatiran yang serius mengenai niat AstraZeneca untuk memasok dosis yang jauh lebih sedikit dalam beberapa minggu mendatang daripada yang disepakati dan diumumkan."

ampul astraAmpul vaksin Covid-19 dan suntikan di depan tulisan AstraZeneca (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

"Kami telah melakukan semua upaya untuk menyelesaikan situasi ini," kata Kyriakides. "Kami mengadakan pertemuan ketiga pada Senin (25/01) malam, yang lagi-lagi menghasilkan penjelasan yang tidak memadai dari perusahaan, dan ketidakpuasan yang mendalam di antara Negara Anggota UE."

1. Tidak Dapat Diterima

‘‘Pandangan bahwa AstraZeneca tidak berkewajiban untuk mengirimkan vaksin karena kami menandatangani perjanjian ‘upaya terbaik‘ adalah tidak benar dan tidak dapat diterima," katanya.

Kyriakides juga mengatakan bahwa dalam kontrak yang ditandatangani UE dengan AstraZeneca terkait pengiriman vaksin COVID-19, produsen obat tersebut berkomitmen untuk mengirimkan dosis dari empat pabrik, termasuk dua di Inggris.

"Kami selalu terbuka untuk berdiskusi dengan perusahaan guna menyelesaikan setiap masalah besar yang ada," tambahnya.

"Malam ini Dewan Pengarah akan bersidang lagi. Saya menyerukan kepada AstraZeneca untuk terlibat sepenuhnya, membangun kembali kepercayaan, memberikan informasi lengkap dan memenuhi kewajiban kontrak, sosial dan moral,” katanya.

2. Beragam Pertanyaan yang Muncul

Sebelumnya, muncul pertanyaan apakah AstraZeneca menarik diri dari pertemuan 27 Januari 2021dengan UE untuk membahas komitmen vaksin yang tertunda.

Dana Spinant, juru bicara Komisi UE, mengkonfirmasi laporan yang dibuat oleh Kantor Berita Reuters dan AP bahwa AstraZeneca telah menarik diri dari pertemuan malam itu dengan pejabat UE. "Perwakilan AstraZeneca pagi ini telah mengumumkan bahwa mereka membatalkan keterlibatan," kata Spinant kepada wartawan.

Seorang pejabat senior Komisi UE mengatakan kepada DW bahwa mereka masih mengharapkan perusahaan tersebut ikut serta dalam rapat lanjutan.

AstraZeneca segera membantah bahwa mereka menarik diri dari pembicaraan tersebut. "Kami dapat mengonfirmasi bahwa kami belum mundur, kami akan menghadiri pertemuan dengan pejabat Uni Eropa hari ini," kata seorang juru bicara AstraZeneca dalam sebuah pernyataan.

DW berbicara dengan Dr Soumya Swaminathan, seorang kepala ilmuwan untuk Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tentang pembatasan pengiriman vaksin serta munculnya varian baru yang lebih menular.

Saat para pemimpin Eropa menyatakan kecewa dengan penundaan pengiriman vaksin virus corona dari AstraZeneca dan Pfizer, Swaminathan mengatakan penting untuk diingat bahwa memproduksi jutaan atau miliaran dosis itu membutuhkan waktu.

astrazenecaAstraZeneca (Foto: bbc.com/AFP)

“Faktanya tetap bahwa pembuatan vaksin membutuhkan waktu untuk meningkatkan jumlah dosis,” katanya. "Jadi saya pikir kita juga harus meredam ekspektasi kita," tambahnya.

3. Apa yang Akan Dibicarakan AstraZeneca dan Uni Eropa?

Para pimpinan dijadwalkan untuk mengadakan pembicaraan dengan Komisi Eropa, untuk merundingkan kesepakatan vaksin, dan menjelaskan keterlambatan pengiriman.

Pengawas Obat Eropa (EMA) yang berbasis di Amsterdam, akan mengambil keputusan apakah menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca untuk digunakan di UE, 29 Januari 2021.

Vaksin AstraZeneca dikembangkan bersama dengan para ilmuwan di Universitas Oxford.

Peluncuran vaksin Uni Eropa mendapat kecaman. Sebelumnya, 25 Januari 2021, UE mengancam akan memberlakukan kontrol ekspor yang ketat dalam beberapa hari terhadap vaksin Covid-19 yang diproduksi negara-negara anggota UE.

UE yang memiliki 450 juta warga dan pengaruh besar terhadap ekonomi dan politik perdagangan dunia, tertinggal dari negara-negara seperti Israel dan Inggris dalam meluncurkan vaksin virus corona.

UE mengonfirmasi lebih dari 400 ribu kematian akibat virus corona sejak pandemi mulai awal tahun 2020 [pkp/rap (AP, Reuters)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Uni Eropa Tuntut Jawaban AstraZeneca Atas Penundaan Vaksin
Jadwal pemasokan vaksin virus corona (Covid-19) ditunda, Uni Eropa menuntut jawaban dari AstraZeneca atas penundaan tersebut
Uni Eropa Beli 160 Juta Dosis Vaksin Virus Corona Moderna
Presiden Komisi Eropa, Ursula Von der Leyen, umumkan Uni Eropa sepakat dengan Moderna untuk beli 160 juta dosis kandidat vaksin virus corona
Produsen Tunda Kirim Vaksin Italia Akan Tempuh Jalur Hukum
Italia dan Uni Eropa akan tempuh jalur hukum karena produsen farmasi Pfizer dan AstraZeneca tunda kirim vaksin
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.