Jakarta - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Lamhot Sinaga mengatakan tawaran Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Sandiaga Uno untuk menduduki jabatan di salah satu BUMN merujuk dari sikap negarawan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pak Jokowi juga sudah mengubur kisah kompetisi yang keras pada Pemilu Presiden 2019.
"Saya yakin sikap negarawan itu yang sedang dijalankan oleh Pak Erick sebagai Menteri BUMN untuk mengajak Basuki Tjahaja Purnama dan Sandiaga Uno memimpin BUMN," kata Lamhot Sinaga, Rabu, 20 November 2019, seperti diberitakan Antara.
Menurut dia, Erick Thohir menyadari Basuki Tjahaja Purnama dan Sandiaga Uno adalah orang yang memiliki talenta untuk memimpin BUMN.
"Kontestasi politik sudah selesai, anggota legislatif dan Presiden sudah dilantik dan sudah bekerja. Kini saatnya seluruh elemen bangsa fokus bekerja, untuk berkontribusi pada pembangunan bangsa," katanya pula.
Ia mengatakan saat ini jangan lagi ada dikotomi, kawan dan lawan, karena semuanya sudah berakhir.
"Marilah seluruh elemen bangsa bersatu dan menempatkan figur yang potensial untuk bersama-sama membangun bangsa," ujarnya.
Sikap negarawan Presiden Jokowi, kata dia, mampu mengakomodasi lawan politiknya pada Pemilu Presiden 2014 dan 2019 Prabowo Subianto, menjadi Menteri Pertahanan pada kabinet di pemerintahannya.
"Pemilu presiden telah usai. Pak Jokowi juga sudah mengubur kisah kompetisi yang keras pada Pemilu Presiden 2019," ujarnya.
Lamhot mengatakan sikap negarawan Presiden Jokowi seharusnya menjadi rujukan untuk sama-sama menjaga persatuan, dan memberikan kesempatan kepada putra bangsa yang memiliki potensi untuk memimpin.
"Usulan Basuki Tjahaja Purnama dan Sandiaga Uno menjadi pimpinan BUMN memang belum diputuskan, tapi jika nantinya hal itu menjadi keputusan, apakah sebagai direksi atau komisaris BUMN, saya kira harus didukung," ucap Lamhot. []
Baca juga:
- Kenapa Yusril Ihza Mahendra Tak Jadi Menteri Jokowi?
- Kumpulan Pengusaha Jepang Bertemu Jokowi, Ada Apa?