Jakarta - Ketua Pelaksana Komite Penanggulangan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir memastikan seluruh tenaga kesehatan, mulai dari dokter, perawat, hingga bidan akan diprioritaskan mendapat imunisasi pertama vaksin Covid-19 pada awal tahun 2021.
Hal itu dinyatakan Erick Thohir usai mengadakan koordinasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu, 3 Agustus 2020.
Hal ini bertujuan agar penggunaan vaksin bisa tepat sasaran dan efektif, mengingat keterbatasan di tahap awal saat vaksin ini siap digunakan
Erick menjelaskan, pertemuan dengan kedua lembaga yang mewakili garda terdepan kesehatan dalam memerangi Covid-19 digelar dalam upaya mengurangi risiko para tenaga medis di tengah pandemi. Dia mengingat, sudah banyak tenaga medis diberbagai daerah yang terpapar corona.
Dia menuturkan, baik melalui peningkatan protokol kesehatan, proteksi, dan juga vaksin bagi tenaga medis yang dalam waktu dekat siap diproduksi.
"Selain banyak hal yang kami diskusikan, inti pertemuan ini kami memetakan semua tenaga kesehatan, dokter, dan perawat yang akan mendapatkan imunisasi pertama saat vaksin siap digunakan awal tahun depan dan juga menjadi garda depan dalam melakukan imunisasi massal," ucap Erick.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengatakan, dari hasil pemetaan yang diberikan IDI dan PPNI, tercatat 1,5 juta tenaga kesehatan, baik dokter, perawat, dan bidan, serta TNI Polri yang siap diterjunkan saat imunisasi massal yang dijadwalkan awal tahun 2021.
Erick menambahkan, IDI dan PPNI pula menentukan kriteria serta kualifikasi dokter, perawat, dan bidan yang akan mendapat kesempatan pertama vaksinasi tersebut.
- Baca juga: DPR Apresiasi Erick Larang Jajarannya Terima Hadiah
- Baca juga: PKS: Erick Thohir Telan Ludah Sendiri Soal Impor Vaksin
"Selain itu, akan ada tim khusus dalam Satgas Penanggulangan Covid-19 yang bertugas untuk menilai vaksin dengan bekerjasama dengan IDI dan Kemenkes. Hal ini bertujuan agar penggunaan vaksin bisa tepat sasaran dan efektif, mengingat keterbatasan di tahap awal saat vaksin ini siap digunakan," ucap Erick Thohir.[]