Erick Thohir Minta Pimpinan BUMN Tiru Petugas KRL

Menteri BUMN Erick Thohir meminta pengambil kebijakan atau manajerial perseroan pelat merah meniru etos kerja pekerja KRL, penemu uang Rp 500 juta.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir (kanan) dan Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin berjalan keluar dari pintu belakang Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jakarta, Rabu, 7 Juli 2020. Kehadiran Menteri Erick untuk berdiskusi terkait Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). (Foto: Antara/Adam Bariq/app/aww)

Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta pengambil kebijakan atau manajerial perseroan pelat merah meniru etos kerja petugas pengawalan kereta rel listik (KRL) Egi Sandi Saputra dan kebersihan kereta Mujenih.

Keduanya dinilai cermin nyata sebuah akhlak baik untuk menumbuhkan etos kerja berlandaskan amanah, kompetensi, dan loyalitas, setelah menemukan dan membantu mengembalikan kantong plastik hitam berisi uang tunai Rp 500 milik penumpang.

"Hal ini harus menginspirasikan kita semua yang bekerja sebagai pengambil kebijakan di level atas atau manajerial," ucap Erick di Synergy Lounge Lantai 3 Kementerian BUMN, Senin, 13 Juli 2020.

Meski tindakan keduanya dilakukan tanpa pamrih, dua pekerja tersebut kata dia layak mendapat penghargaan, yakni diangkat menjadi karyawan tetap PT Kereta Commuter Indonesia (KCI), anak perusahaan PT Kereta Api Indonesia (Persero).

"Penghargaan yang diberikan kepada Saudara Egi dan Mujenih sebagai apresiasi kami, sekaligus penghormatan atas kejujuran dan amanah yang mereka dilakukan saat bekerja," tutur dia.

Erick ThohirMenteri BUMN Erick Thohir (kiri) memberikan bantuan secara simbolis kepada Petugas Kebersihan KAI dan KCI Mujenih (kedua kiri) sebagai bentuk Apresiasi Kejujuran Kementerian BUMN di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin, 13 Juli 2020. Kementerian BUMN memberikan apresiasi berupa uang secara langsung atas kejujuran kedua pegawai yang mengembalikan kantong plastik hitam berisi uang tunai Rp500 juta saat bertugas menjaga keamanan dan kebersihan di salah satu gerbong KRL tujuan Jakarta - Bogor, Senin (6/7) lalu. (Foto: Antara/Muhammad Adimaja/wsj)

Temukan Plastik Hitam

Egi dan Mujenih tak menyangka mendapat hadiah besar atas perbuatannya. Saat menemukan kantong plastik hitam berisi uang dalam bungkusan koran, Senin, 6 Juli 2020 lalu sekitar 16.40 keduanya melaporkan ke petugas Passenger Service di Stasiun Bogor bernama Iqbal Fahri.

"Saya nggak nyangka apa yang saya lakukan dihargai sebesar ini. Sekali lagi terima kasih. Waktu itu, saya langsung bawa saja (uang) ke kantor Stasiun Bogor karena saya nggak ada niat ngambil, memang bukan hak saya,” kata Mujenih.

Setelah memeriksa lebih detail bersama beberapa petugas lain untuk kepentingan memasukkan data dalam aplikasi lost and found atau laporan barang tertinggal di KRL, ternyata uang yang dibungkus koran tersebut berjumlah 500 juta rupiah.

Petugas passenger service kemudian memasukkan data dan ciri-ciri barang yang ditemukan tersebut ke dalam sistem aplikasi lost and found. Tak lama, seorang pengguna KRL dengan inisial SB melaporkan barang miliknya yang tertinggal di kereta.

Iqbal kemudian menerima SB dan melakukan verifikasi data serta ciri-ciri barang yang dilaporkan tertinggal. Setelah verifikasi identitas dan ciri-ciri barang seluruhnya sesuai dengan apa yang ditemukan, uang tersebut dikembalikan kepada pemiliknya dengan disaksikan sejumlah petugas. []

Berita terkait
Bara JP Bali Apresiasi Terobosan Erick Thohir Benahi BUMN
Bara JP Bali meminta semua pihak agar memberi kesempatan kepada Erick Thohir membenahi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Holding RS BUMN, Erick: Biar Berobat di Negeri Sendiri
Menteri BUMN Erick Thohir kembali melakukan aksi korporasi, yakni penggabungan (holding) rumah sakit BUMN tahap kedua.
Terungkap Alasan Erick Thohir Datangi Gedung KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyebut kedatangan Menteri BUMN Erick Thohir ke markas komisi antirasuah guna membahas program PEN dan lainnya.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.