Erdogan: Turki Berdiri Bersama Afghanistan

Turki akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan.
Presiden Turki sekaligus pemimpin Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP) yang berkuasa, Recep Tayyip Erdogan (tengah) menghadiri pertemuan partai di Ankara, 26 Mei 2021 (Foto: voaindonesia.com - Adem Altan/AFP)

Jakarta - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyambut baik pernyataan moderat yang disampaikan oleh para pemimpin Taliban. Erdogan mengatakan kehadiran militer Turki di Afghanistan akan memperkuat pemerintahan Kabul yang baru di arena internasional.

"Turki siap untuk semua jenis kerja sama demi perdamaian di Afghanistan, kesejahteraan kerabat kita di negara ini dan perlindungan kepentingan Turki," kata Erdogan pada wawancara TV yang disiarkan bersama di Kanal 7, Ulke TV, 24 TV , TVNET dan TV360, sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Kamis 18 Agustus 2021.

“Tidak peduli siapa yang ada di pemerintahan, Turki berdiri bersama Afghanistan di saat-saat baik dan buruk yang mana itu merupakan persyaratan persaudaraan,” sambungnya.

Erdogan menegaskan, mengenai keamanan bandara Kabul, dia mengatakan bahwa Turki membuat rencananya sesuai dengan kenyataan baru yang muncul di lapangan dan melanjutkan negosiasi yang sesuai.

Prioritas Turki adalah memastikan perdamaian dan keamanan Turki di Afghanistan, tutur Erdogan, menambahkan bahwa 552 warga Turki sejauh ini telah dievakuasi dari negara itu.

Pemimpin Turki itu mengatakan bahwa dirinya kemungkinan akan berbicara dengan Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Rusia Vladimir Putin pada akhir pekan.

Sebagai bagian dari kesepakatan damai yang dicapai pada Februari 2020 antara AS dan Taliban, tahun ini pasukan internasional mulai menarik diri dari Afghanistan.


Tidak peduli siapa yang ada di pemerintahan, Turki berdiri bersama Afghanistan di saat-saat baik dan buruk yang mana itu merupakan persyaratan persaudaraan.


Perjanjian tersebut menekankan Taliban tidak akan menyerang pasukan asing, tetapi tidak ada ketentuan tentang serangan terhadap pasukan keamanan Afghanistan.

Sambil mempertahankan negosiasi dengan pemerintah di Doha, Qatar, Taliban mengintensifkan serangannya sejak Juni, menguasai banyak distrik dan pusat provinsi dalam sebulan terakhir.

Sebagaimana diketahui, Taliban pada Minggu berhasil merebut ibu kota Kabul, di mana Presiden Ashraf Ghani dan pejabat penting lainnya melarikan diri dari negara itu. []

Berita terkait
Pengungsi Suriah Jadi Sasaran Kekerasan Malam Hari di Turki
Ratusan orang, Rabu, 11 Agustus 2021, malam, menyerang rumah warga Suriah di Altindag, pinggiran kota Ankara
Korban Tewas Akibat Kebakaran Hutan di Turki Bertambah
Kebakaran hutan di pantai selatan Turki menewaskan delapan orang dan memaksa penduduk beserta turis untuk mengungsi
LGBT Turki Jadi Sorotan Setelah Pembubaran Pawai Pride
Lebih dari sebulan setelah pihak berwenang Turki membubarkan acara bagi kaum gay, disebut Pride, di Istanbul, komunitas LGBT di sana masih marah
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi