Little Messi Bocah Afghanistan Pengagum Lionel Messi Tinggalkan Negaranya

Murtaza Ahmadi, bocah Afghanistan, terkenal secara online karena mengangumi Lionel Messi dengan memakai kaus terbuat dari kantong plastik
Bocah laki-laki Afghanistan, Murtaza Ahmadi, memakai kaus terbuat dari kantong plastic berupa jersey timnas Argentina dengan nomor punggung 10 Lionel Messi (Foto: bbc.com/Twitter/JOYNAW5)

TAGAR.id, Jakarta – Seorang bocah laki-laki Afghanistan, Murtaza Ahmadi, yang jadi terkenal secara online karena mengangumi pesepakbola Lionel Messi terpaksa meninggalkan rumahnya untuk kedua kalinya setelah Taliban berkuasa di negaranya.

Sedangkan aprensalatina.com (2/9-2016) melansir berita bahwa 'Messi Kecil' Afghanistan itu sembunyi sejak Taliban kembali berkuasa di Afghanistan. Sementara itu thesun.co.uk (4/2-2021) membuat judul berita: Kisah horor bocah Afghanistan yang terkenal dengan kemeja kantong plastik Lionel Messi termasuk upaya penculikan oleh Taliban.

Murtaza Ahmadi, ketika itu berusia lima tahun, jadi viral pada tahun 2016 setelah fotonya memakai kaus Messi buatan sendiri yang terbuat dari kantong plastik.

murtaza jersey kantong plastik dan kaus messiBocah Afghanistan, Murtaza Ahmadi, pakai kaus Messi dari kantong plastik (kiri) dan jersey Messi dengan tanda tangan Messi (kanan) (Foto: abcnews.go.com)

Dengan dukungan UNICEF akhirnya Murtaza bertemu pahlawannya, Lionel Messi, di Qatar yang diatur melalui badan pengungsi PBB, UNHCR.

Keluarga Murtaza, seperti diberitakan bbc.com (6/12-2018) mengatakan mereka telah meninggalkan rumah mereka di Afghanistan karena menerima ancaman dari Taliban.

Keluarga Murtaza tinggal di Provinsi Ghazni tenggara -yang menjadi sasaran militan- melarikan diri ke Ibu Kota, Kabul.

Mereka sebelumnya mencari perlindungan jangka pendek di Pakistan pada tahun 2016, tetapi kembali ketika mereka kehabisan uang, seperti dilaporkan Kantor Berita AFP yang dikutip bbc.com.

messi gendong murtazaLionel Messi gendong bocah Afghanistan, Murtaza Ahmadi, yang viral karena pakai kaus Messi dari kantong plastik, yang disebarkan panitia Piala Dunia Qatar 2022 melalui Twitter (Foto: theguardian.com)

Kaus dari kantong plastik

Murtaza berusia lima tahun ketika dia memakai kaus kantong plastik berwarna putih-biru seperti jersey tim nasional Argentina yang dikapteni Messi. Kaus itu bernomor 10 yang ditulis dengan spidol yang merupakan nomor punggung Messi.

Setelah sebuah foto dibagikan secara luas di jejaring sosial, orang-orang memintanya untuk dipertemukan agar Messi dapat merespons.

Ketika nama anak laki-laki itu dirilis, sang pemain mengiriminya sebuah paket -termasuk kaos bertanda tangan- melalui badan amal anak-anak UNICEF, tempat Messi diangkat sebagai duta besar.

Murtaza kemudian diundang untuk bertemu dengan Messi saat bintang Barcelona itu memainkan pertandingan persahabatan di Doha, Qatar, pada akhir 2016. Penggemar muda itu berjalan ke lapangan bersama idolanya.

murtaza dengan kaus kantong plastikMurtaza Ahmadi dengan kaos sepak bola Argentina yang terbuat dari kantong plastik. (Foto: theguardian.com/STR/AFP/Getty Images)

Ancaman Taliban

Namun, keluarganya mengatakan mereka khawatir ketenaran Murtaza telah membuatnya menjadi target Taliban.

"Orang kuat setempat menelepon dan berkata, 'Kamu telah menjadi kaya, bayar uang yang kamu terima dari Messi atau kami akan mengambil anakmu'," kata ibunya, Shafiqa, kepada AFP.

Shafiqa mengatakan mereka tidak dapat mengambil barang-barang mereka -termasuk baju berharga- ketika mereka meninggalkan rumah mereka di tengah malam setelah mendengar suara tembakan.

murtaza pakai kaus barcelonaMurtaza Ahmadi yang berusia lima tahun pakai kaus bintang Barcelona, Lionel Messi, saat bermain sepak bola 2 Februari 2016. (Foto: reuters.com/REUTERS/Omar Sobhani)

Rumah mereka dikepung

Keluarga Murtaza adalah bagian dari kelompok etnis Hazara yang bercorak Syiah, yang menjadi sasaran kelompok Sunni Taliban.

Wilayah Ghazni tetap berada di bawah kendali negara, namun dianggap memiliki kepentingan strategis dalam konflik antara pemerintah dan Taliban.

Kelompok Islam garis keras melancarkan serangan besar-besaran di daerah itu pada Agustus 2016 dan memperbarui upaya mereka pada November, memaksa ribuan penduduk setempat mengungsi. Ratusan orang - warga sipil, tentara, dan pemberontak tewas dalam pecahnya kekerasan.

murtaza tahun 2021Murtaza Ahmadi tahun 2021. (Foto: .laprensalatina.com)

Saudara laki-laki Murtaza yang berusia 17 tahun, Humayoon, mengatakan kepada Kantor Berita EFE bahwa mereka tidak dapat menyekolahkannya selama dua tahun terakhir dan mereka tidak membiarkannya bermain di jalanan.

"Saya merindukan Messi," kata Murtaza ketika AFP menemuinya di Kabul. Dia mengatakan dia berharap untuk bertemu dengan Messi lagi suatu hari nanti.

"Ketika saya bertemu dengannya (Messi-Red.), saya akan mengatakan, 'Salaam' dan 'Apa kabar?' Kemudian dia akan menjawab dengan mengatakan terima kasih dan selamat, dan saya akan pergi bersamanya ke lapangan di mana dia akan bermain dan saya akan mengawasinya." (bbc.com, theguardian.com, laprensalatina.com, thesun.co.uk dan sumber lain). []

Berita terkait
Bocah Afghanistan Penggemar Lionel Messi: Tolong Selamatkan Saya
Murtaza Ahmadi bocah Afghanistan yang pernah memakai kantong plastik kemeja Messi hidup dalam ketakutan di Afghanistan karena mereka suku minoritas
0
Film Black Panther Rajai Box Office Selama Lima Minggu Berturut-turut
Sepanjang akhir pekan ini “Black Panther: Wakanda Forever” raup 11,1 juta dolar AS; total perolehan domestik jadi 409,8 juta dolar AS