Empat Strategi Pemerintah Hadapi Varian Omicron

Menkes menekankan pentingnya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak)
Ilustrasi: Pemerintah negara-negara di seluruh dunia kini sedang mempertimbangkan peraturan-peraturan baru di tengah meningkatnya kasus varian Omicron dan Delta (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi, Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah menerapkan empat strategi dalam menangani varian Omicron. Sejauh ini pemerintah sudah melaporkan 46 kasus Omicron yang terdeteksi di Indonesia

“Kementerian Kesehatan konsisten melakukan empat strategi untuk menangani pandemi Covid-19 termasuk Omicron. Pertama adalah protokol kesehatan atau 3M, kedua adalah surveilans atau 3T atau TLI (tes, lacak, isolasi), ketiga adalah vaksinasi, yang keempat adalah terapeutik atau perawatan,” ujarnya dalam keterangan pers terkait Perkembangan Penanganan Covid-19 dan Evaluasi Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), 27 Desember 2021, secara virtual.

Menkes menekankan pentingnya disiplin dalam penerapan protokol kesehatan 3M (memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak) untuk menekan penularan virus Covid-19. Menkes juga mengimbau masyarakat untuk terus disiplin dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

“Saya lihat banyak rakyat kita yang masuk mal atau masuk restoran-restoran suka lupa pakai (aplikasi PeduliLindungi). Adalah kewajiban petugas untuk mengingatkan. Kenapa? Karena ini membantu kita untuk menyaring kalau misalnya ada orang yang berpotensi menular tapi tidak disiplin masih jalan-jalan ke luar,” ujarnya.

menkes konpres 22nov21Menkes Budi G Sadikin memberikan keterangan pers usai Ratas Evaluasi PPKM, 22 November 2021, di Kantor Presiden, Jakarta. (Foto: setkab.go.id - Humas Setkab/Rahmat)

Selain itu, Budi juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan perjalanan yang tidak esensial ke luar negeri mengingat tingginya penyebaran kasus Omicron global.

“Tidak usah pergi ke luar negeri kalau tidak sangat perlu karena sekarang sumber penyakitnya ada di sana dan semua orang yang kembali kita lihat banyak yang terkena. Jadi lindungilah diri kita, jangan ke luar negeri,” ucapnya.

Budi mengungkapkan bahwa 98% kasus Omicron di Indonesia terjadi pada pelaku perjalanan internasional. Oleh karena itu, pemerintah akan memperketat karantina pelaku perjalanan tersebut.

“Kita harus melindungi 270 juta rakyat kita yang sekarang sudah kondisinya baik. Jadi tolong dipahami bahwa proses karantina kedatangan luar negeri untuk warga negara Indonesia akan kita perketat,” tegasnya.

Beberapa tempat karantina terpusat yang disiapkan pemerintah antara lain di Jakarta, Surabaya, Batam, dan Entikong terutama untuk mengantisipasi kepulangan para pekerja migran Indonesia (PMI).

“Kita sudah menghitung juga berapa orang yang akan datang berdasarkan pola kedatangan tahun lalu. Memang bedanya sekarang karantinanya 10 hari, jadi di awal-awal kemarin ada sedikit kepadatan tapi sekarang sudah kita atur,” terang Menkes.

Selain penegakan protokol kesehatan dan memperketat karantina, pemerintah juga memperkuat surveilans atau deteksi dengan memperbanyak peralatan tes PCR yang dapat mengidentifikasi varian Omicron.

“Kita sudah sebarkan di seluruh pintu-pintu masuk luar negeri utama, sehingga kita bisa lebih cepat mengidentifikasi Omicron menggunakan tes PCR yang cuma 4-6 jam dibandingkan dengan tes genome sequencing yang di antara 3-5 hari,” tuturnya.

Di samping itu, pemerintah juga memperkuat surveilans dengan memperbanyak peralatan genome sequencing sebanyak 15 unit yang akan disebar ke berbagai wilayah di tanah air.

“Mudah-mudahan di awal tahun depan segera datang dan akan kita sebarkan ke seluruh pulau-pulau Indonesia (Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua) agar tes genome sequencing ini menjadi lebih cepat dan juga jaringannya menjadi lebih kuat, tidak hanya di Jawa saja,” ujar Budi.

Terkait vaksinasi, Menkes menekankan bahwa pemerintah akan terus mempercepat guliran vaksinasi nasional terutama bagi kelompok masyarakat yang memiliki risiko tinggi jika terpapar Covid-19.

“Penting buat kita mempercepat vaksinasi, terutama kalangan yang berisiko yaitu lansia dan orang-orang yang imunitasnya terganggu. Harus cepat kita vaksinasi agar mereka tidak tertular oleh Omicron ini,” tegasnya.

Menutup keterangan persnya, Budi menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mempersiapkan fasilitas kesehatan dan obat-obatan untuk menghadapi kemungkinan adanya lonjakan kasus.

“Kita juga sudah mempersiapkan rumah sakit-rumah sakit kita, baik itu tempat tidurnya, obat-obatannya, oksigennya juga sudah kita pasang cukup banyak, 16 ribu lebih oksigen generator dan 31 oksigen konsentrator sudah kita pasang, agar bisa mempersiapkan mudah-mudahan tidak terjadi,” katanya (FID/UN)/setkab.go.id. []

Ini Kronologi Masuknya Omicron Masuk ke Indonesia

Varian Omicron Meluas, Kemenkes: Masyarakat Tetap Waspada

Menkes Jelaskan Tentang Kasus Omicron Pertama di Indonesia

Cegah Varian Omicron, Indonesia Tolak Kedatangan dari 8 Negara Afrika

Berita terkait
Omicron Terus Merebak di Indonesia dengan 46 Kasus
Sedikitnya 27 kasus baru varian omicron, yang sebagian besar berasal dari pelaku perjalanan internasional dikonfirmasi Kemenkes
0
SDR: Kenapa KPK Tak Kunjung Panggil Gubernur DKI, Dispora, Bank DKI & FEO
Sementara dalam kepentingan penanganan kasus dugaan korupsi, baik Mabes Polri dan KPK tentunya akan merujuk pada hasil pemeriksaan BPK.