Emil Salim Ahli Ekonomi Asal Lahat

Emil Salim merupakan guru besar bidang ekonomi Universitas Indonesia. Kariernya yang tak pernah padam sejak era orde baru hingga reformasi.
Mantan Menteri Emil Salim dalam diskusi publik bertajuk Tantangan Persoalan Ekonomi Sosial dan Pemerintahan Ibu Kota Baru, di ITS Office Tower, Jakarta Selatan, Jumat, 23 Agustus 2019. (Foto: Tagar/Popy Sofyhida).

Jakarta - Prof. Emil Salim, M.A., Ph.D lahir di Lahat, Sumatera Selatan, 8 Juni 1930. Dia menempuh pendidikan di Frobel School selama satu tahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

Usai itu, Emil melanjutkan ke sekolah Belanda Europesche Lagere School (ELS) selama 4 tahun di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Setelah 2 tahun berikutnya dia lanjutkan di ELS di tempat kelahirannya. 

Emil merupakan tokoh lingkungan hidup internasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF).

Setelah Jepang masuk ke Indonesia, pada 1942-1944, pendidikannya pun berlanjut di Dai Ichi Syo-Gakko, Palembang. Pada tahun 1945 setelah Indonesia merdeka, Emil Salim melanjutkan studinya hingga ia kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Indonesia (UI).

Emil Salim melanjutkan program S2 dan S3 di Ilmu Ekonomi, University of California, Berkeley, Amerika Serikat. Dia menyelesaikan gelar Master of Arts dan Doctor of Philosophy pada tahun 1964.

Dia adalah putra dari Baay Salim dan Siti Syahzinan dari Nagari Koto Gadang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Ia merupakan keponakan dari seorang Pahlawan Nasional Indonesia, Haji Agus Salim.

Selang dua tahun, dia ditunjuk menjadi anggota Tim Penasihat Ekonomi Presiden era orde baru. 

Karena kecintaan dan kapakaran Emil dalam bidang ekonomi membuatnya masuk dalam lingkaran istana saat itu. Emil Salim menjadi menteri lima kali selama 22 tahun. Tak hanya itu, setelah tak jadi menteri, Emil diminta menjadi tim penasihat presiden.

Emil menduduki jabatan menteri pada usia yang cukup muda, yakni 41 tahun. Dimulai dari Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971-1973), saat itu, ia diminta Soerharto untuk mengatasi persoalan pegawai negeri sipil pada masa awal kabinetnya.

Kemudian, Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978), Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan III 1978-1983) dan Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV dan Kabinet Pembangunan V 1983-1993).

Emil merupakan tokoh lingkungan hidup internasional yang pernah menerima The Leader for the Living Planet Award dari World Wide Fund (WWF), suatu lembaga konservasi mandiri terbesar dan sangat berpengalaman di dunia. Ia juga penerima anugerah Blue Planet Prize pada tahun 2006 dari The Asahi Glass Foundation.

Pada tahun 1994, setelah tidak lagi menjadi menteri, Emil bersama koleganya Koesnadi Hardjasoemantri, Ismid Hadad, Erna Witoelar, M.S. Kismadi, dan Nono Anwar Makarim mendirikan Yayasan Keanekaragaman Hayati (Yayasan KEHATI), sebuah organisasi non-pemerintah (Non-Government Organisation) yang bergerak di bidang pelestarian lingkungan.

Jika dikalkulasi, Emil Salim merupakan anak bangsa yang paling lama mengabdi dengan menjadi menteri dan beberapa jabatan lainnya. Ia menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 10 April 2007 dan pada 25 Januari 2010 dilantik kembali untuk periode kedua sekaligus menjadi ketuanya.

Setelah rezim Soeharto tumbang pada tahun 1998, bukanlah akhir kariernya di istana. Pada tahun 1999, ia kembali dekat dengan istana. Ia ditunjuk menjadi Ketua Dewan Ekonomi Nasional oleh rezim baru Presiden Abdurrahman Wahid. 

Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ia menjabat yang sama. Bahkan periode berikutnya, ia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden hingga 2014.

Karier 

  • Ketua Tentara Pelajar Palembang (1946-1949)
  • Ketua IPPI Bogor (1949)
  • Anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi (1950)
  • Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (1955-1957)
  • Tim Penasihat Ekonomi Presiden (1966)
  • Anggota Tim Penasihat Menteri Tenaga Kerja (1967-1968)
  • Anggota Tim Teknis Badan Stabilitas Ekonomi (1967-1969)
  • Deputi Ketua Bappenas (1968-1971)
  • Dosen Seskoad (Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat) dan Seskoal (Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Laut) (1971-1973)
  • Menteri Negara Penyempurnaan dan Pembersihan Aparatur Negara merangkap Wakil Kepala Bappenas (1971-1973)
  • Menteri Perhubungan (Kabinet Pembangunan II 1973-1978)
  • Menteri Negara Urusan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Kabinet Pembangunan III (1978-1983)
  • Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup (Kabinet Pembangunan IV-V 1983-1993)
  • Guru Besar FEUI (1983)
  • Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia (1992)
  • Ketua Tim Screening UNDP (1999)
  • Anggota Dewan Pembina Yayasan Kehati
  • Ketua Dewan Ekonomi Nasional (1999)
  • Anggota Dewan Penasihat Pemerintah RI dan Kepala Dewan Ekonomi Nasional (2000-2004)
  • Anggota Bidang Pengembangan Ilmu Ekonomi, Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia/ISEI (2006-2009)
  • Anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia (2007-2012)
  • Dewan Pertimbangan Presiden, Anggota Bidang Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan (2007-2010)
  • Ketua Dewan Pertimbangan Presiden, merangkap Anggota Bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup (2010-2014)

Pendidikan

  • Frobel School, Banjarmasin, Kalimantan Selatan (1935-1936)
  • Europesche Lagere School, Banjarmasin (1936-1940), Lahat (1940-1942)
  • Dai Ichi Syo-Gakko, Palembang, Sumatra Selatan (1942-1944)
  • Sekolah Menengah Umum Pertama, Palembang (1945-1948)
  • SMAN 1 Bogor, Jawa Barat (1948-1951)
  • Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1951-1958)
  • University of California, Berkeley, Amerika Serikat, Department of Economics (1959-1964), (Master of Arts, 1962; Ph.D, 1964 dengan disertasi berjudul Institutional Structure and Economic Development)

Kegiatan Lain

  • Anggota Korps Mobilisasi Pelajar Siliwangi (1950)
  • Ketua IPPI Bogor (1949)
  • Ketua Tentara Pelajar Palembang (1946-1949)
  • Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (1955-1957)
  • Anggota Kehormatan Persatuan Insinyur Indonesia (1992)
  • Ketua Tim Screening UNDP (1999)
  • Anggota Dewan Pembina Yayasan Kehati
  • Ketua Delegasi Indonesia dalam Konferensi PBB tentang Perubahan Iklim di Bali (3-14 Desember 2007)

Karya

  • Ratusan Bangsa Merusak Satu Bumi (2010)
  • 70 Tahun Emil Salim: Revolusi Berhenti Hari Minggu (2000)
  • Kembali ke Jalan Lurus (kumpulan esai 1966-1999)
  • Lingkungan Hidup dan Pembangunan (1981)
  • Masalah Pembangunan Ekonomi Indonesia (1976)
  • Perencanaan Pembangunan dan Pemerataan Pendapatan (1974)
  • Collection of Writings (1969-1971). 
Berita terkait
Kronologi Perdebatan Arteria Dahlan Vs Emil Salim
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan berdebat dengan Ekonom Senior Indonesia Emil Salim terkait UU KPK.
Sikap Arteria Dahlan Terhadap Emil Salim Tuai Kecaman
Sikap anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan terhadap Ekonom Senior Indonesia Emil Salim menuai kecaman warganet.
Serang Emil Salim, Ini Pembelaan Arteria Dahlan
Anggota DPR Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan mengungkapkan sikap yang ditunjukan saat berdebat dengan Ekonom Senior Emil Salim benar.