Elon Musk Telah Kantongi Dana untuk Membeli Twitter

Miliarder Elon Musk tampaknya siap untuk meneruskan penawarannya untuk mengambil alih Twitter
Elon Musk, CEO Tesla, saat menghadiri saat pembukaan pabrik Tesla Berlin Brandenburg di Gruenheide, Jerman, pada 22 Maret 2022 (Foto: voaindonesia.com - Pool via AP/Patrick Pleul)

TAGAR.id, Jakarta – Menurut dokumen yang diserahkan kepada regulator saham Amerika Serikat (AS), miliarder Elon Musk tampaknya siap untuk meneruskan penawarannya untuk mengambil alih Twitter. Kali ini, upaya pembelian tersebut akan berjalan melalui penawaran tender yang dapat melangkahi dewan perusahaan itu, dengan berupa pembelian saham langsung dari para pemegang saham Twitter.

Dewan direktur Twitter pada minggu lalu melakukan pemungutan suara dan sepakat untuk menggunakan mekanisme yang disebut “poison pill” atau “pil beracun” yang dapat menghindari usaha Musk untuk mengambil alih perusahaan itu.

Dokumen tersebut memperlihatkan bahwa Musk, yang juga merupakan CEO Tesla dan SpaceX, berhasil menggalang dana senilai 46,5 miliar dolar AS dan mampu membayar pemegang saham sebesar 54,20 dolar AS per saham.

Dalam pernyataannya pada Kamis, 21 April 2022, Twitter mengatakan bahwa pihaknya “berkomitmen untuk melakukan tinjauan secara hati-hati, menyeluruh, dan teliti untuk menentukan langkah selanjutnya yang dinilai terbaik bagi perusahaan dan semua pemegang saham Twitter.”

Berita ini menunjukkan Musk bisa melanjutkan tawaran pembelian Twitter, namun tampaknya belum ada keputusan yang diambil sejauh ini.

Selain Elon Musk, Morgan Stanley, Barclays, Bank of America, Societie Generale, Mizuho Bank, BNP Paribas, dan MUFG dapat terlibat dalam sebuah transaksi tersebut.

Sejumlah institusi keuangan tersebut dilaporkan sepakat untuk mendanai 25,5 miliar dolar AS dari transaksi tersebut sementara Musk akan menanggung sisanya. Saham Twitter tidak mengalami kenaikan seiring dengan munculnya berita tersebut.

TwitterIlustrasi. (Foto: Tagar/Ist)

Berdasarkan rencana “poison pill”, semua pemegang saham Twitter, kecuali Musk, dapat membeli lebih banyak saham dengan harga diskon. Hal ini akan mencairkan kepemilikan saham Twitter milik Musk dan mencegahnya merekrut sebagian besar pemegang saham untuk mendukung langkahnya.

Jika kepemilikan Musk di Twitter membengkak menjadi 15% atau lebih, maka rencana "poison pill" dapat dipastikan mulai berjalan.

Minggu lalu, Musk, yang diketahui sebagai pemegang saham perorangan terbesardi Twitter dengan kepemilikan 9,2% saham, menawarkan lebih dari 43 miliar dolar AS, atau 54,20 dolar AS per saham, untuk membeli seluruh perusahaan. (jm/ps)/voaindonesia.com. []

Elon Musk Jadi Pemegang Saham Terbesar di Twitter

Elon Musk Akuisisi 9% Saham Twitter

Twitter Telan "Pil Racun" Tolak Elon Musk

Ajukan Penawaran Beli Twitter, Elon Musk Siapkan uang Rp 618 Triliun

Berita terkait
Hakim Diminta Perintahkan Elon Musk Diam
Mereka menambahkan bahwa komentar Musk juga melanggar kesepakatan pengadilan tahun 2018 dengan para regulator sekuritas AS
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)