Elon Musk dan Twitter Siap Memulai Pertarungan Hukum

Musk Jumat, 8 Juli 2022, lalu menuduh Twitter telah gagal memberikan informasi yang cukup tentang jumlah akun palsu yang dimilikinya
Ilustrasi. Elon Musk dan Twitter siap memulai pertarungan hukum pasca pembatalan rencana akuisisi Twitter oleh Elon Musk (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

TAGAR.id, Jakarta - Elon Musk dan Twitter siap memulai pertarungan hukum setelah miliarder itu mengatakan ia membatalkan tawarannya untuk membeli perusahaan media sosial itu senilai 44 miliar dolar AS.

Saham Twitter di Bursa Saham Wall Street, New York, AS, merosot lebih dari 11% atau seharga 32,65 dolar AS per saham pada penutupan perdagangan hari Senin, 11 Juli 2022, setelah pembatalan akuisisi oleh Musk.

Musk Jumat, 8 Juli 2022, lalu menuduh Twitter telah gagal memberikan informasi yang cukup tentang jumlah akun palsu yang dimilikinya.

Namun, Twitter bulan lalu mengatakan pihaknya telah menyediakan sejumlah besar data mentah dari ratusan juta cuitan harian ketika Musk mengangkat isu itu setelah mengumumkan bahwa dia akan membeli platform media sosial itu.

Dalam pengajuan peraturannya, Twitter selama bertahun-tahun telah mengatakan mereka percaya bahwa sekitar 5% dari akun di platform itu palsu; tetapi pada hari Senin Musk – dengan menggunakan Twitter – terus mengejek perusahaan tersebut atas apa yang dia gambarkan sebagai kurangnya data.

twit elon muskTwit Elon Musk. (Sumber: voaindonesia.com/Twitter @elonmusk)

Musk menyetujui ganti rugi sebesar satu miliar dolar sebagai bagian dari syarat perjanjian pembelian apabila salah satu pihak membatalkan transaksi, meskipun tampaknya CEO Twitter Parag Agrawal dan Twitter bersiap bertarung di panggung hukum agar penjualan tetap dilaksanakan.

"Lihat Twitter, ini adalah skenario mimpi buruk ... Saya pikir Twitter akan dilihat setidaknya dalam waktu dekat, sebagai “barang rusak” dari perspektif pasar publik," ujar analis Wedbush Dan Ives.

Penjualan saham Twitter secara besar-besaran oleh investor telah mendorong harga saham jatuh di bawah 35 dolar AS, jauh dari 54,20 dolar AS yang disetujui Musk untuk dibayarkan kepada perusahaan. Hal ini merupakan indikasi kuat bahwa Wall Street sangat ragu bahwa kesepakatan itu akan berlanjut.

"Hal terakhir yang mereka inginkan adalah sebuah peradilan dan berhadapan dengan orang terkaya di dunia." kata Ives. (em/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Elon Musk Enggan Komentari Soal Twitter
Dalam sebuah wawancara Musk malah habiskan sebagian besar waktunya berbicara mengenai penjelajahan Planet Mars dan tingkat kelahiran di Bumi
0
Komandan Kapal Induk AS Puji Latihan Angkatan Laut RIMPAC
Komandan Kapal Induk AS “USS Abraham Lincoln” Kapten Amy Bauernschmidt hari Senin, 11 Juli 2022, memuji latihan RIMPAC