Eks Pimpinan Ulama Nasional Afghanistan Ditangkap Taliban

Ulama berpengaruh di Afganistan bernama Maulvi Mohammad Sardar Sadran ditangkap kelompok Taliban.
Maulvi Mohammad Sardar Sadran. (Foto: India Today)

Jakarta - Ulama berpengaruh di Afganistan bernama Maulvi Mohammad Sardar Sadran ditangkap kelompok Taliban.

Sadran adalah mantan kepala Dewan Nasional Ulama Afghanistan. Penangpakan tak berdaya itu dikonfirmasi Taliban dengan merilis foto ulama tersebut dengan mata tertutup.

Dalam foto tersebut, terlihat ia sedang duduk di tempat tidur, menggunakan penutup mata dan tampak tak berdaya. Belum diketahui alasan Taliban menangkap ulama tersebut.

Sebelumnya, Taliban juga menangkap Salima Mazari, salah satu gubernur wanita pertama di Afghanistan. Gubernur itu disebut-sebut mengangkat senjata untuk melawan Taliban.

Salima Mazari menjadi salah satu dari hanya tiga gubernur perempuan di Afghanistan. Dilaporkan Salima mencoba berperang dengan Taliban sampai akhir untuk menjaga keluarga Chahar di provinsi Balkh tanpa cedera.

Taliban mulai menangkap orang-orang berpengaruh dari pemerintah Afghanistan.

Tindakan penangkapan itu dilakukan setelah Taliban mengambil alih Afghanistan, sehingga banyak pemimpin politik meninggalkan negara itu termasuk Presiden Ashraf Ghani. []

Baca Juga:

Berita terkait
54%Warga AS Sebut Penarikan Pasukan dari Afghanistan Tepat
54% warga AS yakin keputusan pemerintahan Presiden Joe Biden menarik pasukan AS dari Afghanistan merupakan keputusan yang tepat
Taliban Klaim Segera Umumkan Pemerintah Baru Afghanistan
Sebelumnya sebuah media yang dekat dengan Taliban mengabarkan kunjungan Mullah Abdul Ghani Baradar bersama beberapa pemimpin Taliban lain.
Biden Jelaskan Keputusan Mengakhiri Perang di Afghanistan
Presiden Biden, berpidato ke seluruh negara hari Selasa, 31 Agustus 2021, tentang mengapa AS keluar dari Afghanistan
0
Staf Medis Maradona Akan Diadili Atas Kematian Legenda Sepak Bola Itu
Hakim perintahkan pengadilan pembunuhan yang bersalah setelah panel medis temukan perawatan Maradona ada "kekurangan dan penyimpangan"