TAGAR.id, Jakarta - Salah satu teman eks teman Syahrini, Nina Kaginda menuai perbincangan ketika terciduk pemotretan dan nyaman ketawa bareng Luna Maya.
Hal ini makin memantik dugaan warganet kalau hubungan pertemanan Nina dan Syahrini telah kandas, atau sudah tidak berhubungan baik di antara keduanya.
Menanggapi sindiran netizen, Syahrini mengunggah pesan religius. Ia membagikan nasihat terkait setan hingga mengungkit soal penyebar fitnah yang dikategorikan sebagai wujud dari setan.
Banyak hal-hal yang perlu di synchronize, kaya lifestyle, pola bekerja yang biasanya dari subuh udah mulai terbang pulangnya besok, sekarang dikurangin.
"Kamu tahu, setan itu ada dua tipe. Tak cuma jin, terkadang temanmu adalah setan," demikian pesan dari ulama.
"Terkadang kamu dan temanmu juga bisa jadi setan kecil ketika kalian mendorong orang lain untuk mengabaikan Allah. Ketika kamu menciptakan fitnah dan menjadi sumber dari hal itu," begitu ucap Ulama itu.
Syahrini juga mengunggah pesan positif soal impian. "Impian tak akan menjadi kenyataan melalui sihir, dibutuhkan keringat, tekad dan kerja keras," demikian unggahan Syahrini.
Sebelumnya, Syahrini dan Nina dulunya dianggap sebagai BFF. Keduanya kerap mengunggah kebersamaan dan seolah tak terpisahkan.
Disisi lain, hubungan Syahrini dan Nina diduga sudah berakhir lantaran keduanya tak lagi terlihat bertemu. Syahrini dan agen tas branded itu juga dirumorkan sudah saling unfollow di sosial media.
Sejauh ini, tak diketahui soal alasan Syahrini dan Nina tak lagi dekat. Saat ini, Syahrini memilih fokus dengan rumah tangganya bersama Reino Barack. Ia sempat membeberkan tentang kegiatannya pasca menikah dengan Reino.
"Sementara ini ingin lebih fokus ke keluarga. Karena mengingat banyak hal yang harus saya lakukan di rumah tangga kecil kami," ujar Syahrini.
"Banyak hal-hal yang perlu di synchronize, kaya lifestyle, pola bekerja yang biasanya dari subuh udah mulai terbang pulangnya besok, sekarang dikurangin. Karena aku akan banyak traveling juga sama suami dalam waktu dekat. Aku tidak mau terlalu banyak pekerjaan, tetapi mengurangi intensitas bersama keluarga," ucapnya. []