Ekonomi China Diperkirakan Rebound Kuartal Kedua 2020

Perekonomian China diperkirakan akan mengalami rebound atau kembali ke pertumbuhan pada kuartal kedua 2020 pasca anjlok akibat imbas Covid-19.
Ilustrasi - Perang dagang Amerika Serikat dan China. (Foto: The Global Review)

Jakarta - Perekonomian China diperkirakan akan mengalami rebound atau kembali ke pertumbuhan pada kuartal kedua 2020 pasca anjlok pada awal tahun akibat imbas pandemi Covid-19. Namun konsumsi domestik dan investasi kemungkinan tetap melemah sehingga dibutuhkan dukungan untuk.

Biro Statistik Nasional China (NBS) mencatat produk domestik bruto (PDB) naik 3,2% pada kuartal kedua dibandingkan periode sama tahun lalu. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan jajak pendapat Reuters sebesar 2,5% saat itu, ketika penguncian (lockdown) berakhir dan pemerintah meningkatkan stimulus untuk penanganan pandemi yang mengakibatkan ekonomi menurun.

Baca Juga: Waduh, Perusahaan AS Ramai-ramai Ekspansi ke China

Rodrigo Catril, ahli strategi valuta asing di NAB di Sydney mengatakan proyeksi pertumbuhan dari Biro Statistik Nasional China itu terlalu optimistis jika melihat perlembatan konsumsi. "Angka-angka itu melebihi harapan kalau melihat tingkat konsumsi masyarakat yang rendah," tuturnya.

Menurutnya, penurunan konsumsi sudah terlihat. Industri entertainment, salah satu yang terimbas penurunan konsumsi. Wanda Film, operator rantai bioskop terbesar di China pada Selasa, 14 Juli 2020, melaporkan kerugian bersih 1,5 miliar yuan - 1,6 miliar yuan (US$ 214-US$ 228 juta) akibat dampak penutupan bioskop untuk menekan pandemi Covid-19. Pada periode yang sama tahun lalu, pemilik 600 jaringan bioskop ini meraih laba bersih sebesar 524 juta yuan.

Maskapai penerbangan Cina, bersama dengan mitra global mereka, juga telah dirugikan oleh gangguan perjalanan yang disebabkan oleh pandemi. Administrasi Penerbangan Sipil Cina (CAAC) mengatakan bahwa industri penerbangan China kehilangan 32,45 miliar yuan pada kuartal kedua.

Setali tiga uang, maskapai penerbangan Tiongkok juga terkena imbas kebijakan pembatasan perjalanan. Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) menyebutkan bahwa industri penerbangan kehilangan 32,45 miliar yuan pada kuartal kedua.

Baca Juga: Donald Trump Ogah Bahas Perdagangan dengan China

Pada paruh pertama tahun ini, ekonomi China mengalami kontraksi 1,6% dibandingkan peroide sama tahun sebelumnya, data menggarisbawahi dampak luas dari krisis kesehatan. Secara kuartal ke kuartal, PDB melonjak 11,5% pada bulan April-Juni. NBS mengatakan, dibandingkan dengan harapan untuk kenaikan 9,6% dan penurunan 10% pada kuartal sebelumnya. []

Berita terkait
Pertumbuhan Ekonomi China Melambat
Ketegangan hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat akibat perang dagang dan permintaan domestik yang melemah menjadi pemicu perlambatan pertumbuhan
China Minta Inggris Jangan Usil Soal Hong Kong
China memperingatkan Inggris untuk tidak campur tangan soal penerapan Undang-Undang Keamanan Negara di Hong Kong.
Donald Trump Ogah Bahas Perdagangan dengan China
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump menutup pintu negosiasi perdagangan fase kedua dengan China dengan alasan pandemi Covid-19.