Jakarta – PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PLN Peduli membantu Industri Kecil Menengah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam menciptakan perahu listrik (E-Boat). Hal ini merupakan salah satu upaya untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik di wilayah tersebut.
Program ini juga merupakan bagian dari strategi TJSL Creating Share Value (CSV) yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan sekaligus memberikan nilai baik bagi masyarakat maupun bagi perusahaan.
“Ini peluang bagus PLN menangkap industrialisasi. Bagian langkah kecil yang apabila dikawal akan memberikan dampak yang besar bagi NTB di masa depan“, ujar Sekretaris Daerah Provinsi NTB, Lalu Gita Ariadi dalam keterangan tertulis, Kamis, 30 Desember 2021.
Penggunaan listrik lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan minyak dengan perahu listrik ini efisiensinya 5x lebih hemat dibanding menggunakan menggunakan minyak.
Lalu Gita juga menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PLN, yaitu berupa penerapan green teknologi yang melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM) di NTB.
General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran mengungkapkan, pembuatan E-Boat merupakan salah satu bentuk komitmen PLN terhadap pengembangan ekosistem kendaraan listrik, salah satunya electrifying marine.
- Baca Juga: Sepanjang 2021, PLN Rampungkan 50 Proyek Tegangan Tinggi
- Baca Juga: PLN Raih DUDI Awards 2021 dari Kemendikbudristek
Melalui program TJSL, PLN memberikan bantuan sekitar Rp 500 juta, untuk membangun E-Boat ini dengan menggandeng IKM di bawah binaan Dinas Perindustrian Provinsi NTB.
“Ini merupakan satu lompatan besar di NTB untuk teknologi kendaraan listrik. Setelah sebelumnya berkolaborasi untuk sepeda listrik Matric, PLN kembali meluncurkan E Boat,” jelas Lasiran.
Tak hanya kendaraannya, PLN juga telah mempersiapkan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan ekosistem kendaraan listrik. Sejumlah titik Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) telah dibangun tersebar di beberapa lokasi, sehingga memudahkan pemilik kendaraan listrik mengisi energi baterai kendaraanya.
Lasiran juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang telah diberikan dari Pemerintah Provinsi NTB, sehingga PLN dapat berkontribusi secara penuh terhadap pengembangan kendaraan listrik di NTB. Ke depan, dia berharap sinergi dapat terus ditingkatkan untuk memunculkan ide-ide dan inovasi yang lainnya.
Sementara itu, M. Kamil, selaku IKM yang membuat Electric Boat menjelaskan, E-Boat yang diproduksi ini dilengkapi dengan tiga fitur, yaitu smart wireless key, auto balancing/self balancing dan juga black box. Proses pengisian energi juga dapat menggunakan listrik 1 phasa dan 3 phasa dengan daya minimal 7.700 VA.
“Penggunaan listrik lebih murah apabila dibandingkan dengan penggunaan minyak. Dengan perahu listrik ini, efisiensinya 5x lebih hemat dibanding menggunakan menggunakan minyak," ucap Kamil.
Baterai yang dipakai berjumlah 10 box dengan masing masing box memiliki 15 cell. Rangkaian baterai total berkapasitas 96 Volt 500 AH yang dapat digunakan sekitar 2 jam di laut. Proses pengisian daya juga memerlukan waktu 2 jam dengan mekanisme fast charging.
- Baca Juga: Amankan Listrik saat Nataru, PLN Siagakan 48.179 Petugas
- Baca Juga: Tips Aman dari PLN untuk Hindari Bahaya Listrik saat Banjir
Tak hanya meluncurkan E-Boat, PLN juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama antara Disperin Provinsi NTB dengan PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sumbawa, PLN UP3 Bima terkait dengan pengembangan dan implementasi teknologi perahu listrik.
Teknologi E-Boat ini tentunya masih perlu pengembangan untuk dapat diproduksi secara massal. Namun, dengan dukungan seluruh pihak, maka bukan tak mungkin NTB akan leading dalam pengembangan kendaraan listrik di Indonesia. []