Dua Wartawati Iran Ditahan karena Menulis tentang Mahsa Amini

Iran telah menangkap pengacara dua wartawati yang ditahan setelah melaporkan tentang kematian Mahsa Amini
Seorang wanita melihat foto reporter Iran Niloufar Hamedi dan Elahe Mohammadi yang diposting di Twitter, di Nicosia pada 2 November 2022. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

TAGAR.id, Teheran, Iran - Iran telah menanang memicu demgkap pengacara dua wartawati yang ditahan setelah melaporkan tentang kematian Mahsa Amini dalam tahanan polisi, yonstrasi dan kerusuhan tiga bulan terakhir ini; demikian laporan sebuah surat kabar Iran pada Sabtu, 17 Desember 2022.

Republik Islam Iran masih terus diselimuti aksi demonstrasi sejak kematian Amini, perempuan Kurdi berusia 22 tahun, dalam tahanan polisi, tiga hari setelah ia ditangkap polisi moral karena tidak mengenakan jilbab secara benar.

Surat kabar Ham Mihan melaporkan “Mohammad Ali Kamfirouzi, pengacara sejumlah aktivis dan wartawan, telah ditangkap.” Penangkapan Kamfirouzi ini menambah jumlah pengacara yang ditangkap terkait demonstrasi itu menjadi 25 orang, demikian tambah harian reformis itu.

Pengacara Kamfirouzi, Mohammad Ali Bagherpour, dikutip sebagai mengatakan kliennya belum menerima surat penahanan, tidak mengetahui tuduhan yang dihadapinya, dan ditangkap tanpa formalitas hukum apapun.

Ham Mihan mengutip abang Kamfirouzi sebagai mengatakan pengacara itu ditangkap pada Rabu, 15 Desember 2022. Ia menilai pengadilan “bertanggung jawab melindungi nyawa dan kesehatan adiknya.”

unjuk rasa di iranMotor milik anggota polisi tampak terbakar di tengah aksi protes antipemerintah di Teheran, Iran, pada 19 September 2022. [Foto: voaindonesia.com/WANA (West Asia News Agency) via Reuters]

Laporkan Kematian Amini, Dua Wartawati Ditangkap

Dua klien Kamfirouzi adalah dua wartawan perempuan yang ditangkap karena melaporkan soal kematian Amini dan dampaknya – yaitu Niloufar Hamedi dan Elaheh Mohammadi.

Hamedi, yang bekerja di surat kabar reformis Shargh, ditangkap 20 September lalu setelah mengunjungi rumah sakit di mana Amini dirawat selam tiga hari dalam keadaan koma, sebelum ajal menjemputnya.

Sementara Mohammadi adalah wartawan surat kabar Ham Mihan. Ia ditangkap 29 September lalu setelah mendatangi kampung halaman Amini, yaitu kota Saqez, di Provinsi Kurdistan, untuk melaporkan upacara pemakamannya.

Pada 8 November 2022 lalu Hamedi dan Mohammadi didakwa melakukan propaganda melawan negara dan berkonspirasi menentang keamanan nasional, yang menurut hukum syariah dikategorikan sebagai kejahatan besar.

Surat kabar The Shargh pada Selasa, 14 Desember 2022, mempublikasikan daftar hampir 40 wartawan dan wartawan foto yang ditangkap di Iran terkait demonstrasi dan kerusuhan itu.

Badan pemerhati media yang berkantor di Paris, Reporters Without Borders RSF telah menyampaikan keprihantinan atas nasib wartawan-wartawan itu dan menuntut pembebasan mereka segera.

Iran pada 3 Desember 2022 lalu mengatakan lebih dari 200 orang meninggal dalam berbagai demonstrasi yang digambarkannya sebagai “kerusuhan,” termasuk puluhan personel keamanan. (em/ft)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Iran Disingkirkan dari Badan Perempuan PBB Setelah Kampanye AS
Langkah ini diusulkan AS setelah penumpasan brutal Teheran terhadap protes-protes yang dipicu oleh kematian seorang perempuan
0
Dua Wartawati Iran Ditahan karena Menulis tentang Mahsa Amini
Iran telah menangkap pengacara dua wartawati yang ditahan setelah melaporkan tentang kematian Mahsa Amini