Donald Trump Usulkan Kurangi Pengungsi ke Amerika Serikat

Pemerintahan Trump ingin mengurangi jumlah pengungsi yang masuk ke Amerika Serikat jadi 15.000 pada tahun fiskal 2021
Ilustrasi (Foto: voaindonesia.com/AP).

Washington DC - Pemerintahan Presiden Donald Trump, menyatakan ingin mengurangi jumlah pengungsi yang masuk ke Amerika Serikat menjadi 15.000 pada tahun fiskal 2021 yang dimulai 1 Oktober 2020. Angka tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian pemotongan tahunan sejak Trump menjabat pada tahun 2017.

Pada tahun 2020, pemerintahan Trump menetapkan batas jumlah pengungsi sebanyak 18.000 dan Amerika mengizinkan 10.892 pengungsi untuk memasuki wilayah Amerika sebelum menunda program tersebut karena pandemi virus corona.

Ini angka terkecil sejak program pengungsi modern disetujui oleh Kongres pada tahun 1980. Batas tahunan selama pemerintahan Presiden Barack Obama adalah antara 70.000 sampai 85.000 pengungsi.

Departemen Luar Negeri menyatakan bahwa proposal pemerintahan Presiden Trump untuk tahun fiskal 2021, “Menegaskan kembali komitmen Amerika dalam membantu orang-orang yang paling rentan di dunia sambil melaksanakan tugas utama kami yaitu melindungi dan melayani rakyat Amerika.” Pernyataan ini dilansir tanggal 30 September 2020.

Krish Vignarajah, Direktur Lutheran Immigration and Refugee Service (Layanan Imigrasi dan Pengungsi Lutheran), sebuah organisasi yang didanai pemerintah federal yang mengurus pemukiman pengungsi di Amerika Serikat, mengatakan bahwa keputusan untuk semakin membatasi jumlah pengungsi yang masuk “adalah kegagalan total dalam memenuhi kewajiban moral kita dan apa yang kita perjuangkan sebagai suatu bangsa.” (voaindonesia.com/lj/uh). []

Berita terkait
Debat Capres Amerika Serikat, Donald Trump Lawan Joe Biden
Sejumlah pakar menyebut debat capres AS antara Presiden Trump dan Joe Biden sebagai debat terburuk, tapi pemenangnya pria paling bersih
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina Alami Krisis Keuangan
Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina atau UNRWA tengah mengalami krisis keuangan.