Donald Trump Diminta Setop Pakai Lagu Grup Pop ABBA Saat Kampanye

Pernyataan itu sekaligus menegaskan pihaknya tidak memberikan izin atau lisensi kepada tim kampanye Trump
Presiden Donald Trump saat berkampanye di Bandara Manchester-Boston, Londonderry, New Hampshire, Minggu, 25 Oktober 2020. (Foto: voaindonesia.com - Alex Brandon/AP)

TAGAR.id – Para anggota grup pop lawas asal Swedia, ABBA, meminta Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, menghentikan penggunaan musik dan video mereka untuk keperluan kampanye. Permintaan itu disampaikan oleh perusahaan rekaman band tersebut pada Kamis.

Lagu-lagu hit ABBA (Agnetha, Björn, Benny, Anni-Frid) seperti "The Winner Takes It All," "Money, Money, Money," dan "Dancing Queen" diputar selama kampanye yang diadakan oleh Trump dan pasangannya JD Vance pada 27 Juli 2024 di Minnesota, disertai dengan video, lapor harian Swedia Svenska Dagbladet.

"Bersama dengan anggota ABBA, kami menemukan bahwa video yang menggunakan musik ABBA digunakan untuk acara-acara Trump. Oleh karena itu, kami meminta agar penggunaan tersebut segera dihapus dan diturunkan," kata Universal Music, perusahaan rekaman band tersebut, dalam sebuah pernyataan.

Pernyataan itu sekaligus menegaskan pihaknya tidak memberikan izin atau lisensi kepada tim kampanye Trump.

grup musik ABBAAnggota grup musik ABBA: Björn Ulvaeus, Anni-Frid Lyngstad, Agnetha Fältskog dan Benny Andersson saat menerima penghargaan "Vasa Kerajaan" dalam upacara di Istana Kerajaan Stockholm, Swedia, 31/5/2024. (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Para anggota band tersebut menolak berkomentar lebih lanjut, kata seorang perwakilan kepada Reuters, seraya menambahkan bahwa mereka sepenuhnya mendukung pernyataan Universal.

Tim kampanye Trump tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Selama bertahun-tahun, sejumlah artis dan perwakilan mereka menolak musik mereka diputar pada acara-acara Trump, termasuk di antaranya mendiang penyanyi-gitaris Amerika Tom Petty, penyanyi-penulis lagu Inggris Adele, dan band rock R.E.M.

Pada April, pihak yang mewakili mendiang penyanyi dan aktivis Irlandia Sinéad O'Connor juga menuntut tim kampanye Trump untuk menghentikan penggunaan musiknya.

Pihak yang mewakili Celine Dion dan perusahaan rekamannya pada awal bulan ini mengajukan keluhan serupa, menyebut penggunaan lagunya "tanpa izin." (ah/ft)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Grup Musik ABBA Terima Gelar Ksatria Swedia yang Bergengsi
Tanda jasa Order of Vasa dianugerahkan kembali untuk pertama kalinya setelah hampir 50 tahun
0
Donald Trump Diminta Setop Pakai Lagu Grup Pop ABBA Saat Kampanye
Pernyataan itu sekaligus menegaskan pihaknya tidak memberikan izin atau lisensi kepada tim kampanye Trump