Donald Trump dan Tiga Ramalan Baba Vanga

Baba Vanga memprediksi jika tahun 2019, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan tuli, Presiden Rusia Vladimir Putin akan dibunuh.
Donald Trump adalah Presiden Amerika Serikat yang ke 45.

Jakarta - Wanita buta bernama Baba Vanga kembali menjadi buah bibir karena ramalannya yang kontroversial dengan memprediksi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan tuli, serta Presiden Rusia Vladimir Putin akan dibunuh pada tahun 2019 ini.

Baba Vanga berasal dari wilayah Makedonia. Namun ia lebih lama tinggal di wilayah Rupite, Pegunungan Kozhuh, Bulgaria. 

Pemilik nama Vangelia Pandeva Dimitrova ini lahir 31 Januari 1911 dan meninggal pada 11 Agustus 1996. 

Meski telah wafat 23 tahun yang lalu, ramalan Baba Vanga dikenal jarang meleset dan selalu menyisakan misteri yang menarik untuk ditunggu. 

Ramalannya yang benar-benar terjadi, semisal tragedi WTC 9/11, Brexit, dan kebangkitan ISIS. Ia dapat menerawang kejadian di masa depan dengan akurat.

Berikut Tagar rangkum ramalan Baba Vanga yang membuat kamu penasaran:

1. Donald Trump sakit

Presiden Amerika Serikat Donald TrumpDonald Trump adalah Presiden Amerika Serikat yang ke 45.

Presiden AS ke-45 itu diprediksi akan jatuh sakit. Baba Vanga memprediksi, pria berusia 73 tahun ini akan kehilangan pendengaran dan mengalami trauma pikiran.

Donald Trump resmi menjabat sebagai presiden di Negeri Paman Sam sejak 20 Januari 2017. Ia memenangi pesta elektrorat setelah mengalahkan Hillary Clinton dalam Pemilihan Presiden AS tahun 2016. 

Saat berkampanye, Trump kerap disoroti media massa baik di dalam maupun luar negeri, karena kerap melontarkan gagasan yang kontroversial. 

Banyak pernyataannya dalam berbagai wawancara, cuitan di Twitter, maupun kegiatan kampanye yang memicu sentimen negatif publik. 

2. Vladimir Putin dibunuh

Vladimir PutinPresiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: theatlantic)

Baba Vanga meramal, tahun ini Presiden Rusia Vladimir Putin akan mendapat percobaan pembunuhan. Disinyalir seorang di lingkaran pemerintahannya yang akan melakukan penyerangan.

Putin menceritakan, sudah empat kali mengalami serangkaian upaya pembunuhan yang mengancam nyawanya. Namun semua skenario jahat itu selalu gagal. Oleh sebab itu ia mengerahkan tim elit dengan sniper yang ditugaskan memproteksinya selama 24 jam penuh.

3. Tsunami di Asia dan Alaska

Bencana TsunamiWarga melewati rambu peringatan bencana tsunami di kawasan Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxsa, Banda Aceh. (Foto: Tagar/Fahzian Aldevan)

Tsunami yang besar akan menerjang pesisir Asia di tahun 2019. Baba Vanga sempat meramal akan ada ombak besar yang memporak-porandakan Pakistan, Jepang, China, Indonesia, hingga Alaska.

Bahkan, tsunami itu ia katakan bisa saja melenyapkan beberapa negara di Asia, yang terkena imbas terbesar adalah Pakistan, India, Cina, Jepang, dan Indonesia.

4. Kejatuhan Perekonomian

UNJUK RASA MAHASISWA LAMPUNGMahasiswa Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Lampung melakukan aksi teaterikal pada unjuk rasa terkait melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar di Tugu Selamat Datang Bandar Lampung, Lampung, Senin (10/9/2018). Dalam aksinya mahasiswa menuntut pemerintah segera melakukan tindakan dan bersikap tegas dalam mengkondusifkan iklim ekonomi dengan menekan pajak impor, dan fokus terhadap produk-produk dalam negeri dan meningkatkan perekonomian UMKM yang berbasis pada ekonomi kerakyatan. (Foto: Ant/Ardiansyah)

Kejatuhan ekonomi akan melanda Eropa dan berdampak pada perekonomian global. Namun tidak lama akan bergerak stabil. European Central Bank (ECB) memperkirakan, saat krisis ekonomi terjadi, inflasi akan terus meningkat di berbagai negara dunia.

Namun para investor sudah siap apabila pertumbuhan ekonomi dunia melambat. Krisis ekonomi diprediksi akan disebabkan oleh naiknya biaya pinjaman berdenominasi dolar AS, serta ketegangan perdagangan antara AS dengan Tiongkok.[]

Baca juga:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.