Donald Trump dan Republik Terus Usik Kemenangan Joe Biden

Anggota Kongres dari Senat dan DPR AS bertemu 6 Januari 2021, anggota dari Partai Republik disebut akan menolak perhitungan electoral college
Kubah gedung Capitol di Capitol Hill, Washington DC, AS (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Jakarta - Anggota Kongres dari Senat dan Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat (AS) dijadwalkan bertemu pada Rabu, 6 Januari 2021 waktu setempat, dalam sidang paripurna Kongres untuk menghitung dan mengesahkan suara elektoral berdasarkan hasil pemilihan presiden (Pilpres) 3 November 2020.

Sidang itu merupakan langkah terakhir setelah Electoral College secara resmi memilih Joe Biden pada 14 Desember 2020. Fungsi sidang yang biasanya rutin dan seremonial ini telah berubah menjadi ujian lakmus atas kesetiaan anggota parlemen Republik kepada Presiden Donald Trump. Lebih dari 100 loyalis Trump akan menantang sertifikasi.

Berdasarkan Amandemen ke-12, kedua majelis harus bertemu untuk secara resmi menghitung dan mengesahkan hasil Electoral College dari 50 negara bagian dan District of Columbia.

Pendukung Joe Biden dan Kamala HarrisPara pemimpin Palestina menaruh harapan besar kepada presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden bisa membawa perdamaian di Timur Tengah. (Foto: Tagar|AP|Arab News|Joe Biden dan Kamala Harris).

Perwakilan dari partai Demokrat dan Republik di Senat dan DPR ditunjuk sebagai “pembaca” dari masing-masing majelis. Wakil Presiden Mike Pence, dalam kapasitasnya sebagai presiden Senat, memimpin sesi bersama tersebut. Jika dia tidak bisa memimpin, senator terlama di partai mayoritas, dalam hal ini, Senator Republik Chuck Grassley dari Iowa, memimpin sidang sebagai presiden Senat pro-tempore.

Para pengantar surat, yang terdiri atas siswa sekolah menengah atas dari seluruh 50 negara bagian, membawa kotak kayu mahoni yang diisi dengan amplop tertutup dari suara pemilih bersertifikat dari 50 negara bagian.

Pemimpin sidang kemudian membuka dan menyerahkan sertifikat tersegel sesuai urutan abjad negara bagian. Para “pembaca” yang ditunjuk dari setiap majelis membacakan setiap sertifikat dengan lantang untuk mencatat dan menghitung suara secara resmi.

Proses berlanjut sampai semua suara diumumkan dan dihitung. Ketua sidang kemudian mengumumkan siapa yang memenangkan suara terbanyak untuk presiden dan wakil presiden.

Dalam upaya terakhir untuk mempertahankan Trump di Gedung Putih, lebih dari seratus anggota DPR dari Partai Republik dan 12 senator mengatakan mereka berencana untuk menolak penghitungan electoral college dari beberapa atau seluruh enam negara bagian yang dimenangkan oleh Biden. Enam negara bagian itu adalah Arizona, Georgia, Michigan, Nevada, Pennsylvania, dan Wisconsin. Mereka juga menuntut agar sebuah komisi dibentuk untuk mengaudit hasil pemilu.

dukung trumpPara pendukung Presiden Donald Trump berpartisipasi dalam demo "Pawai Satu Juta MAGA" untuk memprotes hasil pilpres 2020 di depan Mahkamah Agung AS, Washingtong DC, 12 Desember 2020 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Sebagian besar senator yang berencana mengajukan keberatan mewakili negara bagian-negara bagian di mana Trump tetap sangat populer.

Keberatan mereka diperkirakan akan gagal karena Partai Demokrat mengontrol DPR dan bersatu dalam mendukung Biden. Senat, meskipun dikontrol secara tipis oleh Partai Republik, kemungkinan tidak akan memberikan suara yang mendukung, dan beberapa senator Partai Republik sudah menyatakan mereka menentang penolakan hasil pemilu bersertifikat negara bagian mana pun.

Namun, dengan dua jam perdebatan diizinkan untuk setiap keberatan, ditambah waktu yang dibutuhkan untuk pemungutan suara di setiap majelis, upacara yang biasanya singkat ini kemungkinan akan berubah menjadi acara yang berlarut-larut (lt/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
PM Skotlandia Larang Donald Trump Main Golf di Negaranya
PM Skotlandia, Nicola Sturgeon, mengatakan tidak akan mengizinkan Presiden AS, Donald Trump, bermain golf di negaranya
Trump Diingatkan Agar Tidak Libatkan Militer Soal Pilpres
Sepuluh mantan Menteri Pertahanan AS memperingatkan agar militer tidak dilibatkan terkait klaim mengenai kecurangan Pilpres
Donald Trump Tekan Pejabat Georgia Ubah Hasil Pilpres
“Washington Post” melansir berita tentang rekaman telepon berupa pembicaraan Presiden Trump yang menekan pejabat Georgia untuk ubah hasil Pilpres