Dokter Kenya Penentang Vaksin Meninggal Akibat Covid-19

Dokter penentang vaksin virus corona (Covid-19) meninggal ketika sedang dirawat di rumah sakit akibat Covid-19
Dr Stephen Karanja semasa hidupnya meyakini Covid-19 bisa dilawan \'dengan obat biasa dan dengan menghirup uang air\' (Foto: bbc.com/indonesia – FACEBOOK/STEPHEN KARANJA)

Jakarta - Seorang dokter kenamaan yang menentang vaksin virus corona dan dikenal sebagai pendukung teori konspirasi meninggal dunia setelah mengidap Covid-19. Stephen Karanja, demikian nama dokter tersebut, meninggal dunia hari Kamis, 29 April 2021, saat dirawat di satu rumah sakit swasta di Ibu Kota Kenya, Nairobi.

Semasa hidupnya, Dr Karanja adalah Ketua Asosiasi Dokter Katolik Kenya. Di organisasi ini, dia digambarkan sebagai "dokter pejuang sejati".

Dia tidak setuju dengan suntikan vaksin untuk menekan pandemi Covid-19 dengan mengatakan "vaksinasi sama sekali tak diperlukan". Penyebaran Covid-19, menurut Dr Karanja, bisa ditekan "cukup dengan mengenakan masker".

Media di Kenya memberitakan Dr Karanja -yang merupakan dokter spesialis kandungan-menuduh pemerintah "tidak mengeluarkan informasi yang akurat terkait infeksi Covid-19".

Ia mengeklaim Covid-19 bisa diatasi dengan "obat biasa dan murah yang tersedia di pasar".

Ia juga mengatakan, Covid-19 "bisa dilawan dengan menghirup uap air".

Menurut Dr Karaja vaksin 'tidak diperlukan' untuk melawan pandemi Covid-19.

Disebutkannya, pemerintah "bisa mencegah orang-orang jatuh sakit, bisa menekan anggaran, dan bahkan mencegah kematian seandainya memanfaatkan obat-obat preventif ketika melawan Covid-19".

Namun klaim ini dengan cepat dibantah oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Konferensi Uskup Katolik Kenya (KCCB).

Dalam satu pernyataan, KCCB mengatakan, "Kami ingin menekankan bahwa vaksin Covid-19 sangat penting untuk melindungi kita semua …. selain [protokol kesehatn] seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan mengenakan masker."

siapkan vaksinTenaga medis menyiapkan vaksin (Foto: bbc.com/indonesia)

Mereka menyebut klaim Dr Karanaja "keliru dan menyebabkan ketidakpastian". Dalam video yang beredar di media sosial pada akhir Maret, Dr Karanja mengkritik penerapan lockdown atau karantina wilayah di lima wilayah di Kenya.

Ia mengatakan karantina wilayah "tidak efektif dari sisi medis". "Ketika Anda mengkarantina orang, Anda sebenarnya tidak sedang mengatasi penyakit. Ini tak berguna, berbahaya, dan harus dicabut sesegera mungkin," kata Dr Karanja seperti dikutip media Kenya.

Dr Karanja juga dikenal sebagai pendukung teori konspirasi bahwa pandemi Covid-19 "sengaja disebar sebagai alat untuk mengurangi jumlah penduduk". (bbc.com/indonesia). []

Berita terkait
3 Penyiar Radio Kenya Dipecat Karena Menyalahkan Perempuan
Tiga DJ di Kenya, Afrika, dipecat karena menyalahkan seorang perempuan yang didorong dari lantai 12 oleh laki-laki pada kencan pertama mereka
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.