Jakarta - Adzan merupakan panggilan shalat wajib 5 waktu yang dikumandangkan setiap hari lewat pengeras suara di masjid. Selain itu adzan juga dikumandangkan untuk bayi yang baru lahir oleh ayahnya.
Dilansir dari NU Online, awal mula munculnya adzan karena Nabi Muhammad SAW ingin memberitahukan waktu shalat kepada umat Islam saat itu. Setelah membawa berita perintah shalat 5 waktu, Nabi Muhammad SAW bersama sahabat menunggu waktu shalat di masjid dan langsung melaksanakan shalat saat waktunya tiba tanpa ada panggilan atau aba-aba bahwa waktu shalat sudah tiba.
Oleh sebab itu, Nabi Muhammad SAW berdiskusi dengan sahabat bagaimana cara memberitahukan tibanya waktu shalat agar orang yang sedang tidak berada di masjid pun mengetahuinya. Salah seorang sahabat mengusulkan dengan membunyikan lonceng seperti umat Nasrani, sahabat yang lain menyarankan menggunakan terompet seperti umat Yahudi, dan ada pula yang mengatakan untuk menyalakan api di tempat tinggi.
Semua usulan itu ditolak oleh Nabi Muhammad SAW. Sampai ketika salah satu sahabat bernama Abdullah bin Zaid menghadap Nabi Muhammad SAW dan mengatakan dia baru saja bermimpi bertemu dengan seseorang berjubah hijau membawa sebuah lonceng. Di mimpi itu, Abdullah bin Zaid berniat membeli lonceng itu, namun orang itu menyarankan kepadanya untuk mengucapkan serangkaian kalimat.
Ternyata, kalimat itu merupakan kalimat adzan yang dipakai saat ini. Nabi Muhammad SAW memerintahkan Abdullah bin Zaid mengajarkan Bilal bin Rabah cara melafalkan kalimat tersebut. Bilal bin Rabah pun menjadi orang pertama yang mengumandangkan adzan di tanah Madinah.
Suara bilal yang lantang dan merdu sampai ke telinga Umar bin Khattab. Dia segera menghampiri Nabi Muhammad SAW dan mengatakan dia juga memimpikan hal yang sama dengan Abdullah bin Zaid dan mendengar kalimat adzan yang baru saja terdengar.
Menurut sebuah riwayat, Nabi Muhammad SAW mendapat mimpi yang sama dengan kedua sahabatnya sehingga dia menyetujui adzan sebagai penanda masuknya waktu shalat dan panggilan bagi umat Islam untuk melaksanakan shalat.
Setelah adzan berkumandang, Nabi Muhammad menganjurkan agar umat Islam berdoa dengan menyebut:
اَللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّآمَّةِ، وَالصَّلاَةِ الْقَآئِمَةِ، آتِ مُحَمَّدَانِ االْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالشَّرَفَ وَالدَّرَجَةَ الْعَالِيَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًامَحْمُوْدَانِ الَّذِىْ وَعَدْتَهُ اِنَّكَ لاَتُخْلِفُ الْمِيْعَادَ يَآاَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allaahumma robba haadzihid da'watit taammati wash sholaatil qooimati aati muhammadanil wasiilata wal fadhiilata wasy syarofa wad darajatal 'aaliyatar raofii'ata wab'atshu maqoomam mahmuudanil ladzii wa'adtahu, innaka laa tukhliful mii'aada yaa arhamar roohimiina.
Artinya: “Ya Allah, Tuhan yang mempunyai seruan yang sempurna, dan sholat yang tetap didirikan, karuniai Nabi Muhammad tempat yang luhur, kelebihan, kemuliaan, dan derajat yang tinggi. Tempatkanlah dia pada kedudukan yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. Sesungguhnya Engkau tiada menyalahi janji. Wahai zat yang Maha Penyayang”
Keutamaan doa setelah adzan adalah dihapuskan dosa-dosanya oleh Allah SWT, mendapat syafaat dari Allah SWT pada hari kiamat, diijabah segala doa yang dipanjatkan, dijanjikan dimatikan dalam keadaan khusnul khotimah dan mendapat ganjaran surga di sisi Allah SWT.
Maka dari itu, Nabi Muhammad sangat menganjurkan mendengarkan adzan dengan hikmat dengan meninggalkan kesibukan sejenak agar mendapat keutamaan doa setelah adzan. []
(Sekar Aqillah Indraswari)
