Dompu - Sahyun, 36 tahun mengakhiri hidupnya dengan gantung diri. Aksi bunuh diri pria yang bekerja sebagai petani ini lantaran ditinggal oleh sang istri tercinta. Sahyun merupakan warga Dusun Mbuju, Desa Mbuju, Kecamatan Kilo Kabupaten Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia ditemukan tewas di gubuk miliknya.
Ayah korban, Suparman Hamzah, 62 tahun mengaku anaknya mengalami gangguan jiwa ssemenjak ditinggal istrinya.
"Anak saya mengalami gangguan jiwa terkait prahara rumah tangga yang dialaminya, sejak ditinggal istrinya," ujar Suparman.
Saya selaku ayahnya mengikhlaskan kejadian ini.
Atas kejadian tersebut, ayah korban mengaku ikhlas atas kematian anaknya.
"Saya selaku ayahnya mengikhlaskan kejadian ini," tambah Suparman.
Insiden bunuh diri tersebut menggegerkan masyarakat setempat. Korban pertama kali ditemukan oleh dua warga, Saiful Bahri 34 tahun Muslimin 22 tahun saat keduanya hendak memanjat kelapa di sebuah kebun yang berada berdekatan dengan kebun milik korban.
Melihat kejadian tersebut sontak keduanya kembali dan berlari menuju perkampungan dan memberitahukan kepada warga masyarakat.
Kepala Dusun pesisir Iskandar beserta warga masyarakat mendatangi TKP dan langsung memeriksa korban yang sudah dalam keadaan tak bernyawa dan segera membuka tali yang melilit dileher korban kemudian membawa korban ke rumah duka.
"Saat keduanya melintas di depan gubuk korban, keduanya terkejut melihat korban dalam keadaan tergantung di kayu atap pondok menggunakan seutas tali," kata Kapolsek Kilo, Iptu Yuliansyah melalui Paur Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah.
Ditempat yang sama Kapolsek Kilo menghimbau kepada masyarakat agar tidak ada hal-hal lain yang terjadi terkait kejadian tersebut yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban.
"Kita semua tahu bahwa saudara kita mengalami gangguan jiwa, jadi ini murni bunuh diri," ujarnya. []