Distempel KKJTJ, Jembatan Sungai Alalak Siap Dibangun

Dari empat kali pertemuan dengan Komisi Jembatan di Jakarta, hampir bisa dipastikan pembangunan Jembatan Sungai Alalak akan berlanjut
Desain Cantik Jembatan Alalak. Jembatan baru Alalak yang akan dibangun kembali mungkin akan membuat pangling orang yang melihatnya. Pasalnya, desain struktur jembatan Alalak nantinya akan berubah sama sekali dari jembatan lama sebelumnya. Jembatan yang menghubungkan jalan Brigjen H Hasan Basry dengan jalan Trans Kalimantan Handil Bakti itu akan dibangun kembali menggunakan desain barunya, bergaya cable stayed, yang digadang-gadang terlihat lebih futuristik. (Adm)

Banjarmasin, (Tagar 10/1/2018) - Desain futuristik akan menghiasi struktur Jembatan Alalak yang menghubungkan Banjarmasin di Jalan Brigjen H Hasan Basry dengan Jalan Trans Kalimantan Handil Bakti, Kecamatan Alalak, Kabupaten Barito Kuala. Model jembatan lawas itu akan diganti dengan teranyar, jembatan cable stayed.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Banjarmasin telah siap menyuntik dana Rp 45 miliar untuk pembangunan pondasi jembatan dengan pemasangan tiang penyangga.

“Alhamdulillah, berkat perjuangan panjang, akhirnya Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) tinggal meneken persetujuan DED yang telah disusun sejak 2007. Dari empat kali pertemuan dengan Komisi Jembatan di Jakarta, hampir bisa dipastikan pembangunan Jembatan Sungai Alalak akan berlanjut,” tutur Kepala Satuan Kerja Non Vertikal Tertentu Wilayah Kalsel I, BBPJN Wilayah XI Banjarmasin, Syahriliansyah kepada wartawan, Rabu (10/1).

Dia bisa memastikan setelah mendapat stempel Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ), maka dilanjutkan dengan lelang pekerjaan dengan anggaran yang disiapkan Rp 45 miliar. Rencananya, bentang panjang Jembatan Sungai Alalak ini mencapai 850 meter, termasuk oprit jembatan. Sedangkan, bentang tengah dihitung 120 meter, dengan lebar jembatan 20 meter, sehingga didesain ada dua lajur untuk empat jalur bagi pengguna jembatan.

“Nah, begitu mendapat persetujuan dari Komisi Jembatan, maka kami berharap Pemkot Banjarmasin dan Pemkab Batola segera melakukan pembebasan lahan. Ini agar pembangunan Jembatan Sungai Alalak ini bisa segera dilakukan,” tutur Syahriliansyah.

Selebihnya ia memastikan begitu lahan telah dibebaskan, jembatan yang lama tetap dipertahankan agar bisa digunakan dengan jalur transportasi dari Banjarmasin ke Batola atu dari Kalteng. “Sebab, telah diputuskan membangun jembatan baru,” tandas Syahriliansyah.

Sementara, Kepala Dinas PUPR Batola, Abdul Manaf mengatakan siap menggunakan anggaran pembebasan lahan di sekitar opri jembatan. “Saat ini, sudah ada anggarannya. Tinggal kesepakatan dengan warga yang berada di pinggi rusngai. Ada 8 pemilik lahan, dari total 300 meter yang terasuk wilayah pembebasan,” ucap Manaf.

Sedangkan disisi lain, Kepala Dinas Cipta Karya dan Perumahan Kota Banjarmasin Ahmad Fanani mengakui tim pembebasan lahan sudah lama dibentuk, hanya saja anggaran untuk mengosongkan wilayah rencana proyek Jembatan Sungai Alalak belum diketahui persis.

“Kami belum tahu berapa anggaran dan jumlah persil tanah yang dibebaskan,” tandasnya. (adm)

Berita terkait
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.