Diplomat Prancis Sebut China Sebaiknya Tidak Pasok Peralatan Militer ke Rusia

Barat melihat bukti-bukti bahwa China mempersenjatai Rusia dengan cara apa pun dalam perang di Ukraina
Boneka tradisional Rusia, matryoshka, dengan foto Presiden China, Xi Jinping (kiri), dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, dipajang di sebuah toko cendera mata di Moskow, Rusia, 21 Maret 2023. (Foto: voaindonesia.com/AP)

TAGAR.id, Paris, Prancis - Emmanuel Bonne, penasihat diplomatik senior untuk Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan China mengirimkan sejumlah barang yang bisa digunakan oleh Rusia sebagai peralatan militer, meski tidak dalam skala besar.

Menjawab pertanyaan moderator dalam Forum Keamanan Aspen pada Kamis, 20 Juli 2023, tentang apakah Barat melihat bukti-bukti bahwa China mempersenjatai Rusia dengan cara apa pun dalam perang di Ukraina, Emmanuel Bonne, ketua delegasi diplomat Macron, membenarkan.

“Ya, ada sejumlah indikasi bahwa mereka (China) melakukan hal-hal yang kami tidak ingin mereka untuk melakukannya,” ujar Bonne.

Ketika didesak tentang apakah China mengirimkan persenjataan, Bonne mengatakan “Ya, sejenis peralatan militer .… sejauh yang kami tahu mereka tidak mengirimkan peralatan militer dalam jumlah masif ke Rusia, tapi (kami maunya) tidak ada pengiriman.

utusan khuus macronUtusan khusus Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Emmanuel Bonne (kiri) bersama Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, dan diplomat senior Jerman, Jan Hecker (kanan), 10 Maret 2020. (Foto: voaindonesia.com/VOA)

Sejumlah pejabat Prancis mengatakan kepada stasiun televisi CNN bahwa Bonne merujuk pada teknologi penggunaan ganda dan bantuan yang tidak bersifat mematikan (non-lethal assistance), seperti helm dan rompi pelindung tubuh.

Dimintai komentar mengenai hal itu, seorang juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih mengatakan sejumlah pejabat Amerika Serikat (AS) khawatir dengan pengiriman “peralatan penggunaan ganda” dari China ke Rusia yang bisa digunakan untuk membunuh orang-orang Ukraina atau memiliki dampak signifikan di medan peperangan.

Kantor Macron tidak segera menjawab permohonan tanggapan dari Reuters. Kedutaan besar China di Paris

China sudah berkali-kali membantah bahwa pihaknya mengirim peralatan militer ke Rusia sejak invasi besar-besaran Moskow ke Ukraina pada Februari 2022.

Bonne jarang mau berbicara untuk dikutip oleh media, tapi sering kali memberi informasi latar belakang kepada para wartawan. Dia adalah bagian dari delegasi diplomatic Macron dalam lawatan Presiden Prancis it uke China pada April dan menjadi narahubung dengan para pejabat China.

“Yang kita butuhkan adalah China berpantang,” kata Bonne. “Kita ingin mereka mengerti bahwa Ukraina adalah konflik skala global dan kita tidak bisa membiarkan Ukraina kalah karena alasan-alasan prinsip, tetapi juga untuk alasan-alasan operasional.”

Ditanya mengenai hal-hal apa saja yang seharusnya tidak dilakukan China, dia menjawab “Pengiriman senjata tentunya, dukungan ekonomi.” (ft/pp)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
China Batasi Kerja Sama dengan Bank-bank Rusia
Karena itu Beijing mulai mengikuti Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa (UE) memperketat sanksi ekonomi terhadap Rusia