Diperiksa Bawaslu, Gubernur Ganjar: Semua Berjalan Asyik

Ganjar menyebut jalannya klarifikasi berjalan santai.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berjalan keluar usai menjalani klarifikasi di Bawaslu Jateng, Jumat (13/2). (Foto: Istimewa)

Semarang, (Tagar 16/2/2019) - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) menghadiri undangan klarifikasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jateng, Jumat (15/2). 

Klarifikasi terkait kegiatan deklarasi Ganjar bersama 31 Bupati/Wali Kota di Jateng mendukung dan memenangkan pasangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf.

Ganjar tiba di Kantor Bawaslu Jateng sekitar pukul 12.45 WIB, Jalan Papandayan, Gajahmungkur, Kota Semarang. Uniknya, ia datang dengan penampilan busana adat Jawa. 

Sekitar 1,5 jam kemudian Ganjar keluar dari ruangan klarifikasi. Tidak terlihat wajah tegang, malah Ganjar meladeni semua pertanyaan wartawan dengan gaya ramah khasnya.

"Sebenarnya undangan klarifikasi dari Bawaslu baru besok Senin namun karena Senin ada acara, saya minta dimajukan hari ini," ujar Ganjar.

Ganjar menyebut jalannya klarifikasi berjalan santai dan dirinya ditanya seputar kegiatannya bersama kolega kepala daerah di Hotel Alila, Solo, Sabtu (26/1) lalu. 

"Semua berjalan asyik, hanya klarifikasi-klarifikasi seperti itu. Tadi saya dikasih buah-buahan, tapi sayang pisangnya rasanya sepet," canda dia.

Ganjar membeberkan saat ditanya siapa yang mengundang dalam kegiatan tersebut. "Saya jawab iya. Kemudian apakah benar yang diundang adalah kepala daerah, saya jawab tidak, karena yang saya undang pribadi, ini undangannya saya tunjukkan dari handphone saya, kemudian dicapture," terangnya.

Ada pula pertanyaan apakah Ganjar mengajak kepala daerah untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf, ia menjawab tidak. Ganjar menerangkan jika yang diajak adalah individu yang kebetulan kepala daerah, kader partai dan pendukung koalisi.

"Ada pula pertanyaan apakah setelah ini ada tindakan selanjutnya, saya jawab pasti ada, mereka petugas partai dan saya minta mereka bergerak untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf," tegasnya.

Selain itu soal penggunaan fasilitas negara di acara tersebut, Ganjar menyatakan tidak ada. 

"Saya jawab tidak, mereka sudah tahu. Maka dalam pernyataan saya saat itu meminta mereka tetap menggunakan etika dan tidak melanggar aturan," ucap dia.

Ganjar menambahkan ada pertanyaan menarik dari Bawaslu di akhir klarifikasi. Bawaslu menanyakan apakah dirinya akan menggelar pertemuan serupa atau tidak. 

"Saya jawab ya, saya mau ketemu lagi dengan teman-teman kelompok ini, mungkin nanti saya telpon-telponan saja dengan Bawaslu," imbuhnya.

Ketua Bawaslu Jateng, Fajar Subkhi AKA mengatakan klarifikasi Ganjar Pranowo menindaklanjuti laporan dugaan pelanggaran kampanye. 

"Ada sekitar 20 pertanyaan, ya sekitar kegiatan di Solo itu. Siapa yang punya ide acara itu, siapa yang diundang, bagaimana teknik mengundang, apa saja yang dibahas dan apakah menggunakan fasilitas negara atau tidak," papar Fajar.

Hasil klarifikasi dari Ganjar akan dicocokkan dengan keterangan kepala daerah lain yang sudah dipanggil sebelumnya. Disinggung apakah ada dugaan pelanggaran, Fajar belum bisa menjawab.

"Soal pelanggaran, nanti setelah kami kumpulkan keterangan se-Jateng, akan kami plenokan terlebih dahulu. Setelah itu baru kami sampaikan secara resmi," tambahnya.

Fajar juga menyampaikan pada prinsipnya kepala daerah dimungkinkan untuk kampanye. Hanya semua syarat perundangan harus dipenuhi. Seperti harus cuti jika hari kerja, tidak menggunakan fasilitas negara, tidak melibatkan aparatur sipil negara dan beberapa hal lain.

"Yang di Solo itu nanti kami lihat dulu, apakah kampanye atau tidak, baru kami nilai pelanggaran atau tidak. Kalau buka kegiatan kampanye, ya tidak bisa disebut pelanggaran kampanye," pungkas dia. []

Berita terkait
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.