Dikira Mendung, Gerhana Matahari Hebohkan Siantar

Awan gelap yang menyelimuti langit Pematangsiantar dikira sejumlah warga tanda akan turun hujan.
Gerhana Matahari di langit Pematangsiantar, Sumatera Utara, Kamis, 26 Desember 2019. (Foto: Tagar/Anugrah Nasution)

Pematangsiantar - Sejumlah warga Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara menduga awan hitam pada Kamis siang, 26 Desember 2019, pertanda akan turun hujan. Ternyata fenomena gerhana matahari sedang berlangsung sekitar 12.00 WIB.

Salah satu warga Siantar, Dwi Syahputra tampak bergegas mengamankan peralatan miliknya siang itu karena langit yang berubah gelap. "Mau hujan, angkat pakaian dulu lah," kata dia. 

Sesaat kemudian, Dwi tersadar jika suasana langit yang ia rasa akan hujan bukan mendung. Pria ini lantas teringat informasi yang beredar di pemberitaan maupun media sosial bahwa siang itu akan ada gerhana matahari. 

Kirain mau hujan, rupanya gerhana matahari.

Ia pun lantas membatalkan niat mengangkat jemurannya. "Kirain mau hujan, rupanya gerhana matahari," ujarnya tertawa kecil.

Gerhana matahari di Kota Pematangsiantar terlihat sekitar pukul 12.05 WIB dan cukup menghebohkan warga Kota Siantar. Gerhana matahari yang berlangsung sekitar lima menit ini mengundang antusias warga untuk menyaksikan dan mengabadikan fenomena alam tersebut.

"Iya awalnya juga tidak tahu. Karena tersebar dari mulut ke mulut, kami pun menjadi heboh dan menyaksikan gerhana matari yang terjadi pada siang hari ini dengan kasat mata" sebut Masman, warga Timbang Galung.

Masman bersama warga lain terlihat keluar rumah. Mereka ramai-ramai menuju tengah lapangan tak jauh dari permukiman. Warga seperti tak ingin ketinggalan menyaksikan gerhana matahari. Sebagian warga mengabadikan melalui telepon seluler.

"Walau waktunya lebih singkat, ya puas bisa melihat langsung apalagi pas waktu tengah hari," ujarnya Masman.

Sementara warga lainnya menggunakan ember yang diisi air dan cermin. Intan Putri bersama rekannya Wulan sudah menunggu momen gerhana matahari yang informasinya banyak beredar di media sosial. 

Menurut Intan metode penggunaan air dan kaca, untuk mengurangi risiko kerusakan retina mata saat melihat gerhana.

"Saat melihat gerhana matahari dalam air itu, awan sempat hitam sebentar. Matahari sempat tertutup oleh awan. Tapi prosesnya hanya sebentar saja. Menyaksikannya lewat media air lebih aman karena melihat langsung tidak berani takut mata jadi rusak," terang dia. 

Ggerhana matahari di sejumlah wilayah di Indonesia berlangsung pada hari ini. Gerhana matahari dapat dinikmati di beberapa provinsi di Indonesia, di antaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat. Masing-masing daerah memiliki durasi yang berbeda, baik durasi gerhana maupun durasi cincin.

Menikmati fenomena gerhana matahari cincin sebaiknya jangan dilakukan dengan mata telanjang. Sebab, intensitas cahaya matahari yang sangat kuat dapat merusak mata dan menyebabkan kebutaan. []

Baca juga:

Berita terkait
Fakta Unik dan Tips Aman Melihat Gerhana Matahari
Banyak orang dari berbagai negara ingin menyaksikan gerhana matahari cincin ini. Berikut fakta unik dan tips aman melihat gerhana matahari.
Gerhana di Aceh Sempurna, Ribuan Warga Ikut Saksikan
Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) terlihat sempurna di halaman masjid Baiturrahmah, Simeulue, Aceh.
Delapan Mitos Saat Terjadi Gerhana Matahari Cincin
Fenomena gerhana matahari cincin yang terjadi pada Kamis, 26 Desember 2019 dapat disaksikan di tujuh provinsi di Indonesia.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.