Manokwari, (Tagar 13/4/2018) - Dalam Pakta Integritas penerimaan terpadu anggota Polri Akpol, Tamtama dan Bintara panitia daerah Papua Barat T.A 2018, Jumat (13/4), amanat Kapolda Papua Barat, Brigjen Pol Rudolf Albert Rodja yang dibacakan oleh Waka Polda Kombes Pol Tatang, meminta seluruh panitia seleksi calon anggota Polri tahun 2018 menerapkan program Betah.
“Program Betah yang artinya bersih transparan, akuntabel dan humanis serta clear dan clean berjalan optimal," kata Wakapolda terkait Pakta Integritas Terpadu Anggota Polri di Gedung Aula PKK Provinsi Papua Barat.
Waka Polda Papua Barat menegaskan, tidak ada diskriminasi, dan berlaku adil pada semua peserta seleksi dengan memperlakukan peserta humanis transparan dalam semua proses seleksi tersebut.
"Tetap berpedoman kode etik, dan aturan yang berlaku, hasil seleksi visa dipertanggungjawabkan," katanya.
Saya berharap, lanjutnya, pengawas eksternal terus melakukan koordinasi dengan panitia, pantau dan awasi proses seleksi, karena pengawas eksternal punya wewenang untuk melihat dan bertanya selama proses penerimaan tersebut.
Bila ada hal yang tidak sesuai dengan aturan seleksi penerimaan, segera laporkan kepada Itwasda dan Bid. Propam selaku pengawas internal, pesannya.
Kapada orang tua calon siswa anggota Polri baik Akpol, Tantama dan Bintara T.A tahun 2018 panitia daerah Papua Barat meminta agar terus mendukung putra dan putrinya untuk mewujudkan cita- cita menjadi abdi negara.
Saya minta orang tua casis agar dapat melaporkan pelanggaran maupun penyimpangan dalam proses seleksi kepada unit pengaduan yang telah disiapkan," tuturnya. (dhy)
Berita terkait
