Dewan Adat Dayak Agabag: Kami Bertanggungjawab Atas Penghargaan yang Kami Berikan

Dewan Masyarakat Adat Dayak Agabag mengatakan mereka bertanggungjawab penuh atas penghargaan yang diberikannya.
Penerima penghargaan Dewan Adat Dayak Agabag (Foto: Ist)

Nunukan, (Tagar 20/11/2017) - Dalam acara Ilau (pesta besar) masyarakat Dayak Agabag tahun ini, Dewan Adat memberikan penghargaan pada tiga orang yang dianggap berjasa bagi masyarakat dayak Agabag. Penghargaan diberikan kepada Bupati Nunukan Asmin Laura, Doktor Antropologi dan Peneliti Johanes Djaban dan Ketua relawan Jokowi Almisbat (Aliansi Masyarakat Sipil untuk Indonesia Hebat) Teddy Wibisana.

Mengenai penghargaan tersebut, Dewan Masyarakat Adat Dayak Agabag mengatakan mereka bertanggungjawab penuh atas penghargaan yang diberikannya.

Hermanus, salah satu pemuka masyarakat Dayag Agabag, yang juga anggota DPRD Propinsi Kalatara menjelaskan keputusan kepada siapa dan apa alasan pemberian penghargaan sebagai warga kehormatan Dayak Agabag diberikan dibahas dengan seksama dan menyeluruh di tingkat Dewan Adat oleh para pengurus dan tetua adat.

"Penghargaan itu tidak diberikan dengan serampangan apalagi hanya berdasarkan pertimbangan politik. Masyarakat Agabag berperan di berbagai partai politik. Jadi pendekatannya tentu bukan kepentingan politik, tetapi kepentingan masyarakat," ujar Hermanus.

Sementara Lumbis, Ketua Masyarakat Adat Dayak Agabag tingkat provinsi menjelaskan bukan hanya mereka yang diberikan penghargaan yang diseleksi dengan ketat, sebaliknya Dewan Adat Dayak akan bertanggungjawab terhadap mereka yang telah menerima penghargaan.

"Kami memberikan penghargaan kepada mereka sebagai warga kehormatan, menjadi saudara kami. Maka kami bertanggungjawab untuk membantunya, selayaknya saudara," urai Lumbis.

Teddy Wibisana salah seorang penerima penghargaan, kepada wartawan mengutarakan penghargaannya kepada masyarakat Dayak Agabag yang telah memberikan penghargaan kepada dirinya. Menurutnya, ia merasa berkesan dan bangga dan ini menjadikan amanah baginya untuk mencontoh sikap positif yang dikembangkan masyarakat Dayak Agabag.

"Saya merasa bangga mendapat penghargaan dan dan diakui sebagai bagian dari masyarakat yang berhati besar dan terbuka. Kita bisa lihat betapa mereka terbuka dengan masyarakat di luar mereka. Beragam pendatang memenuhi bumi mereka. Mereka tidak tinggi hati sebagai masyarakat asli atau mayoritas. Mereka juga tidak takut dengan adanya pendatang mereka akan menjadi minoritas. Dan yang menarik, mereka berada di perbatasan yang berbatasan daratan langsung dengan Malaysia. Dengan segala perbedaan sosial ekonomi dengan masyarakat tetangga, tapi mereka tetap cinta tanah air," urainya. (Fet)

Berita terkait