Lombok Barat (Tagar 14/12/2018) - Depot LPG Pertamina Patra Niaga (PPN) pertama di Nusa Tenggara Barat (NTB) dibangun di Desa Sekotong Barat, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat. Depot mini ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan elpiji di NTB dan sekitarnya.
Dirut Utama PPN, Ageng Giriyono menyebut depot mini ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi khususnya masyarakat Lombok karena mampu menyediakan stok dari standar 3 hari menjadi 10 hari.
"Kami mengharapkan doa dan dukungan dari semua pihak agar depot elpiji ini berjalan sesuai dengan tujuannya," ujar Ageng saat peresmian Depot Mini LPG di Sekotong, Kamis (13/12).
Senior Vice President Pemasaran Ritel Pertamina, Jamali menambahkan, Sekotong dipilih karena ideal bagi kapal untuk bersandar. Posisi teluk yang menjorok ke dalam dan gangguan angin terhadap kapal yang membawa LPG bisa teratasi. Sehingga kapal tanker pengangkut LPG dapat melakukan bongkar muat demgan aman.
"Depot di Sekotong ini salah satu yang terbaik karena letaknya berada di teluk dan dibangun dengan teknologi modern," kata Jamali.
Depot Mini LPG yang dibangun oleh PPN ini memiliki kapasitas 2x1500MT yang berada di atas lahan seluas 60.310 meter persegi dengan kapasitas dermaga 3500DWT. Keberadaan depot ini untuk mendukung program konversi minyak tanah ke elpiji.
Suplai untuk Depot Mini LPG Sekotong didatangkan dari Kalbut Situbondo melalui kapal tanker elpiji yang bersandar langsung di lokasi, kemudian disimpan di storage elpiji Lombok dan disalurkan ke SPBE dengan menggunakan skid tank truck elpiji berkapasitas 12 MT.
Gubernur NTB Zulkieflimasyah turut hadir dalam acara peresmian menyampaikan parameter pembangunan depot LPG di Sekotong bukan hanya dilihat dari angka-angka statistik. Pria yang karib disapa Bang Zul itu ingin hadirnya depo dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
Terhadap investor, Zul berharap ada ruang bagi masyarakat setempat sesuai kebutuhan dan kemampuannya. "Belajar dari tambang emas. Kita punya tambang emas terbesar tetapi untuk mendapatkan satu gram emas, keluarga kita harus menjadi TKI," urainya.
Menanggapi hal itu, Ageng mengungkapkan sejak awal pembangunan depot, pihaknya telah menggunakan jasa tenaga lokal. "Saya berharap depo pertamina ini diramaikan dengan anak-anak Sekotong," jawabnya.
