Jakarta - Pegiat media sosial (medsos) Denny Siregar membandingkan gaya kepemimpinan Barack Obama dengan Donald Trump ketika memimpin negara Amerika Serikat.
Denny mengatakan saat Amerika dipimpin Obama, negara adidaya itu tampak tak ada masalah yang terjadi dalam negeri itu. Namun, politik identitas yang diterapkan Obama membuat kekacauan di luar negaranya seperti di Suriah yang menyebabkan puluhan orang meninggal dunia.
"Obama memang manis di dalam negerinya. Tapi aksinya di Suriah gila-gilaan. Puluhan ribu orang mati. Suriah hancur, karena AS main politik identitas," tulis Denny seperti dikutip Tagar dari akun Twitter @Dennysiregar7, Rabu, 4 November 2020.
Sementara Donald Trump, selama memimpin Amerika Serikat banyak membuat kebijakan dan pernyataan yang kontroversi yang menimbulkan kegaduhan di negaranya. Namun, menurut Denny, Trump hampir tidak pernah membuat negara lain menjadi korban.
"Trump emang selalu aja ada masalah dalam negerinya. Trump ga sempat ributkan negara luar," kata Denny.
Itulah kenapa gua suka (Donald) Trump, tutur Denny Siregar.
Hal inilah yang membuat Denny Siregar suka dengan gaya kepemimpinan Donald Trump. "Itulah kenapa gua suka (Donald) Trump," tutur Denny.
Barack Obama menjabat sebagai Amerika selama dua menggantikan George W Bush. Ia bersama wakilnya, Joe Biden memimpin negeri Paman Sam itu dari tahun 2009-2017. Obama merupakan politisi Partai Demokrat dan merupakan orang Afrika Amerika pertama yang menempati jabatan Presiden Amerika.
Pada tahun 2017, Trump dilantik menggantikan posisi Barack Obama setelah keluar sebagai pemenang dalam pemilihan presiden tahun 2016 mengalahkan calon dari Partai Demokrat, Hillary Clinton.
Trump dilantik sebagai Presiden ke-45 pada tanggal 20 Januari 2017 . Pasangannya, Gubernur Indiana, Mike Pence, dilantik sebagai Wakil Presiden ke-48.
Baca juga : Barack Obama Kampanye untuk Biden di Pennsylvania
Baca juga : Donald Trump Tolak Pernyataan Joe Biden Tentang Pandemi
Pada Pilpres Amerika Serikat 2019, Donald Trump yang merupakan politisi Partai Republik ini kembali bertarung melawan Joe Biden dari Partai Demokrat yang pemilihannya berlangsung di seluruh negara bagian pada Selasa, 3 November 2020 .
Donald Trump kembali menggandeng Mike Pence sebagai wakil presidennya.
Dan hingga berita ini terbit, penghitungan suara Pilpres Amerika Serikat masih berlangsung. []