Denny Siregar: Jokowi Bersihkan Penyakit Kulit Gerindra

Denny Siregar mengharapkan pertemuan antara Jokowi, Prabowo, dan Megawati dapat menghilangkan polarisasi yang sempat terjadi.
Denny Siregar mengharapkan pertemuan antara Jokowi, Prabowo, dan Megawati dapat menghilangkan polarisasi yang sempat terjadi saat Pilpres 2019. (Foto: Facebook/Denny Siregar)

Jakarta - Denny Siregar mengharapkan pertemuan antara Jokowi, Prabowo, dan Megawati dapat menghilangkan polarisasi yang sempat terjadi saat Pilpres 2019. 

Menanggapi pertemuan itu, ia membuat sebuah unggahan video di fanpage Facebook pribadinya, Denny Siregar, Selasa, 23 Juli 2019. Denny memuji sepak terjang Gerindra yang berhasil menembus urutan tiga besar hasil perolehan suara pada Pileg 2019.

Baca juga: PAN, Gerindra, dan PKS Konsisten Partai Oposisi

"Kita kembali membahas politik, tapi sebelum itu saya mau ngopi dulu. Kalau melihat pergerakan Jokowi bertemu dengan Prabowo Kemarin, saya menduga Gerindra akan diberikan kursi dalam Kabinet Kerja Jokowi," ucap Denny membuka video di kanal YouTubenya, Cokro TV.

Wah Kenapa? berarti Jokowi bagi-bagi kursi dong? Ini tidak adiiiiiiillll!!, begitu pasti reaksi pertama banyak pendukung Jokowi, seandainya memang benar dia memberikan kursi pada Gerindra. 

"Ada yang terluka, ada yang caci maki, dan bahkan ada juga para golputer yang kemudian nyinyir, Tuh kan, apa gue bilang, politik itu hanya persoalan kepentingan, untung gua kagak nyoblos!!" ujarnya.

Denny mengakui, dalam politik ada unsur kepentingan. Pertanyaannya, kepentingan siapa? dan untuk apa? Apakah kepentingan praktis ataukah kepentingan kebangsaan?

Bila melihat rekam jejak Jokowi, pria asal Solo itu lebih mengutamakan kepentingan kebangsaan. Pada posisi ini Gerinda lebih meyakinkan, daripada partai lainnya seperti Demokrat atau PAN.

Baca juga: Cerita Gerindra Sebelum Pertemuan Prabowo-Jokowi

"Gerindra di Senayan, menempati posisi ketiga sesudah PDIP dan Golkar, dengan perolehan 78 kursi. Dan itu sudah pasti lebih besar dari Demokrat, apalagi PAN yang empot-empotan," ujar Denny.

Menurutnya dia, penting bagi Jokowi menjadikan Gerinda partner dalam membangun visi kebangsaan. Pertama dan yang terutama, dengan mengajak Gerindra membangun bangsa bersama maka Jokowi seperti membersihkan penyakit kulit dari tubuh partai dengan diketuai Prabowo itu.

Siapa penyakit kulitnya? Ya tentu kelompok radikal yang anti demokrasi, tapi menunggangi demokrasi demi tujuan jangka panjangnya, yaitu Negara Khilafah.

Bisa dibayangkan, jika pendukung Gerindra dan kelompok radikal bersatu dan mencapai angka 44% lebih pemilih. Ini menjadi alarm bagi nasib negeri ini ke depan.

"Lihat saja, baru saja Jokowi bertemu dengan Prabowo, sudah mencaci maki dan memusuhi Prabowo. Jadi terbongkar topengnya, kalau mereka sebenarnya bukan pendukung Prabowo, tetapi pembenci Jokowi yang menunggangi Prabowo," ujar pria kelahiran Medan itu.

Memisahkan Gerindra yang sebenarnya nasionalis dengan kelompok radikal, adalah agenda penting demi tujuan jangka panjang. Dan yang kedua, dengan perolehan suara mayoritas di parlemen, maka lebih mudah meloloskan sebuah produk hukum untuk menghajar kelompok-kelompok anti Pancasila ini.

"Yaaa, bisa mirip-mirip TAP MPR pembubaran PKI. Produk hukum ini penting sekali supaya siapapun kelak presidennya, mereka tidak boleh memainkan politik identitas sebagai bagian kampanyenya," kata Denny.

Baca juga: Gerindra Siap Gabung Koalisi Jokowi

Kedua hal ini, jauh lebih penting demi negara dan anak cucu kita, daripada perdebatan tentang siapa yang mendapat kursi menteri. Menurutnya, menteri cuma pelaksana tugas, Jokowi tetap menjadi presidennya.

"Jadi seandainya benar Gerindra mendapat kursi menteri nantinya, kita harus bisa memahami gambar besarnya. Lawan kita tetap kelompok radikal yang seperti ular, licik, licin dan sangat berbisa. Bukan lagi sesama anak bangsa," ucapnya.

Kelak, tidak adalagi Cebong dan kampret, karena akan muncul spesies baru yang menjadi musuh bersama, yaitu Kadal Gurun Peminum Kencing Onta.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono sempat meminta semua masyarakat mendoakan agar pertemuan bisa terwujud untuk Indonesia yang indah dan damai, menuju masyarakat adil makmur, dan tidak ada lagi kebencian dan permusuhan antar-anak bangsa.

Baca juga: Calon Ketua MPR dari Gerindra yang Disukai Semua Fraksi

"Memayu Hayuning Bawono, Ambrasta Dur Hangkoro, kita harus mengusahakan keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan, serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak," kata Arief di Jakarta, Selasa, 23 Juli 2019, dikutip dari Antara. []

Berita terkait
0
Pengamat Nilai KPK Beri Harapan Tindak Lanjuti Penyelidikan Formula E
Gengan diperiksanya Gatot juga bisa memberikan informasi yang berarti dalam penyelidikan dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E.