Denny Siregar: Anak Sekarang Itu Penonton, Bukan Pembaca

Anak sekarang memang bukan pembaca, mereka penonton. Melalui audio visual lah mereka belajar banyak, dari YouTube. Denny Siregar.
Ilustrasi - Menonton YouTube. (Foto: Tagar/Unsplash/CardMapr)

Jakarta - Penulis yang juga content creator CokroTV, Denny Siregar, mengatakan anak-anak sekarang ini merupakan generasi penonton, bukan generasi pembaca. Anak-anak lebih suka menonton tayangan YouTube. "Anak sekarang memang bukan pembaca, mereka penonton. Melalui audio visual lah mereka belajar banyak," kata Denny di laman Facebook, Minggu, 4 Oktober 2020. 

Menurut Denny, hal itu sesuai teorinya dulu yang membuatnya memaksakan diri membuat CokroTV karena ingin meraih penonton usia muda. Denny yang sebelumnya sering menuangkan pandangan-pandangannya terkait fenomena sosial politik di Facebook, kemudian beralih dengan membacakan opininya dalam format video.

Cerita Denny tentang anak-anak yang lebih suka menonton daripada membaca itu berawal ketika ia bertemu teman-teman lamanya waktu ia bekerja di sebuah radio. Teman-teman Denny di antaranya membawa anak-anaknya, ada yang usia sekolah menengah atas, ada yang sudah kuliah semester awal.

Di antara teman-teman Denny mengatakan anak-anaknya mau ikut karena ingin bertemu Denny. Sesuatu yang membuat Denny heran, karena biasanya emak-emak usia 30-an ke atas yang ingin bertemu dengannya. Sekarang para remaja yang ingin bertemu dengannya. Denny berpikir segmennya berubah karena acaranya di CokroTV. 

"Dari situ saya sadar, inilah sebenarnya kekuatan YouTube. Tampil di YouTube membuat segmentasi saya berubah lebih lebar. Acara TimeLine saya didengar anak-anak muda. Kalau dulu hanya Facebook, yang baca cuma orang tuanya, sekarang di YouTube, anak-anak muda juga ikut berperan," tutur Denny.

Denny ingin meraih usia muda, "Karena merekalah kader-kader pemberani kelak. Saya hanya mentransfer keberanian untuk mereka bicara, supaya mereka kelak bisa menjaga negara. Tubuh saya bisa mati, tapi pikiran dan spirit saya akan tumbuh bersama mereka."

Baca juga: Akun YouTube Blackpink Raih Subcriber Terbanyak ke-2 Dunia

YouTubeIlustrasi - YouTube. (Foto: Tagar/Unsplash/Sara Kurveb)

YouTube merupakan situs web berbagi video, diciptakan oleh tiga mantan karyawan PayPal pada Februari 2005, berkantor pusat di San Bruno, California. Pada November 2006, YouTube, LLC dibeli oleh Google dengan nilai US$1,65 miliar dan resmi beroperasi sebagai anak perusahaan Google.

Di situs web ini, pengguna bisa mengunggah, menonton, dan berbagi video. YouTube memakai teknologi Adobe Flash Video dan HTML5 untuk menampilkan berbagai macam konten video buatan pengguna atau kreator, termasuk klip film, klip TV, dan video musik. Selain itu, konten amatir seperti blog video, video orisinal pendek, dan video pendidikan juga ada dalam situs ini.

Di YouTube, pengguna tak terdaftar bisa menonton video, sedangkan pengguna terdaftar bisa mengunggah video dalam jumlah tak terbatas. 

Dalam perkembangannya YouTube menjadi platform video terbesar yang digunakan pengguna di berbagai belahan dunia. Data dari ComScore menunjukkan, terdapat lebih dari 93 juta penonton unik di Indonesia, berusia di atas 18 tahun, menonton video YouTube setiap bulannya selama setahun terakhir. Jumlah itu tercatat meningkat hingga 10 juta dibanding tahun sebelumnya.

Hal tersebut disampaikan Head of Large Customer Marketing, Google Indonesia, Muriel Makarim.

“Angka tersebut menjadi bukti peningkatan yang signifikan dari data yang tercatat di tahun sebelumnya dan peningkatan tersebut naik lebih dari 10 juta hingga saat ini,” kata Muriel.

Tagar TVIlustrasi - YouTube Tagar TV. (Foto: Dok Tagar)

Baca juga: 10 YouTuber Indonesia dengan Penghasilan Terbesar 2018

Anak sekarang memang bukan pembaca, mereka penonton.

Pertumbuhan penonton YouTube tak lepas dari kontribusi para kreator di Indonesia. Di negara ini banyak kreator berhasil meraih jutaan subscriber. Setidaknya hingga kini tercatat 600 channel di Indonesia yang memiliki satu juta subscriber. 

Atta Halilintar dan Ria Ricis, dua YouTuber Indonesia ini mendapatkan diamond button creators pada 2019. Hanya mereka berdua saja pada tahun itu. Sedangkan tahun ini sudah lebih dari delapan kreator, beberapa dari kreator perorangan, beberapa channel TV lokal. Mereka mendapatkan penghargaan tersebut karena mempunyai lebih dari 10 juta subscribers.

Managing Director Google Indonesia, Randy Jusuf, mengapresiasi para konten kreator di negeri ini, “Ledakan channel ini tidak mungkin terjadi tanpa konten yang kaya dan beragam dari para kreator, yang berasal dari seluruh penjuru negeri, bukan hanya kota-kota besar.”

Survei We are Social menyebutkan penduduk Indonesia yang aktif bermain media sosial mencapai 150 juta orang. Dari beragam jenis media sosial, YouTube yang paling banyak digunakan. []

Berita terkait
Jadi YouTuber, Keluarga Raffi Ahmad Raih 2 Rekor MURI
Keluarga kecil Raffi Ahmad diganjar 2 pencapaian baru dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Jadi YouTuber Nomor 1, Baim Wong Tak Niat Kejar Uang
Baim Wong kini disebut-sebut telah menjadi YouTuber nomor 1 di Indonesia, mengaku tidak berniat mencari uang saat memulai menjadi konten kreator.
Youtuber Tina Bule Bantu Dongkrak Pariwisata Bali
Pemerintah Provinsi Bali menggandeng youtuber, Tina Bule untuk mempromosikan sektor pariwisata yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.