Demokrat: Masak Kita Nyumbang, Kan Kita Tak Punya Pengantinnya

Partai Demokrat enggan mengkampanyekan Prabowo-Sandi, masih sakit hati karena cawapresnya bukan Agus Yudhoyono.
Kader Partai Demokrat Jawa Barat berfoto bersama saat acara rapat internal atau konsolidasi. (Foto: Tagar/Fitri Rachmawati)

Bandung, (Tagar (11/12/2018) - Para calon legislatif di Jawa Barat ada yang malas dan ada yang semangat dengan pasangan capres-cawapres yang secara resmi didukung partai politik tempatnya bernaung. Hal ini terus berlangsung hingga masa kampanye memasuki bulan keempat.

Termasuk Partai Demokrat enggan mengkampanyekan Prabowo-Sandi, masih sakit hati karena cawapresnya bukan Agus Yudhoyono.

"Sosialisasi? Kita lebih banyak diinstruksikan sosialisasi diri kita sendiri dan partai. Sedangkan capres dan cawapresnya tidak ada," tutur calon legislatif dari Partai Demokrat Asep Wahyu Wijaya kepada Tagar News Bandung, Senin (10/12).

Asep Wahyu Wijaya mengatakan, partainya memang secara resmi nendukung Prabowo-Sandi sebagai capres-cawapres dalam Pilpres 2019, tapi fakta di lapangan pengurus Partai Demokrat tidak secara tegas mewajibkan kadernya khususnya calon legislatif untuk mengkampanyekan Prabowo-Sandi.

"Instruksinya, kami harus mendapatkan kursi, minimal bisa lolos ambang batas parlemen," kata Asep.

Asep Wahyu Wijaya yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Barat ini mengaku bersikap pragmatis saja. Menurutnya, dukungan Partai Demokrat pada Prabowo-Sandi tidak mempengaruhi perolehan suara untuk Pileg 2019. 

"Artinya, Partai Demokrat memang harus bekerja sendiri. Atau dengan kata lain, tidak mendapat keuntungan dari sikap mendukung pada Pilpres 2019 ini," kata Asep.

"Kita pragmatis saja, meskipun sudah ada kontrak politik tetapi bagaimana keputusan itu diturunkan di lapangan (daerah) tentu DPP dan DPD Partai Demokrat akan mendahulukan kepentingan sendiri dan partai. Urusan nyoblos capres dan cawapres terserah masing-masing saja (kader)," lanjutnya.

Asep bahkan mengatakan, Partai Demokrat tegas tidak mau menyumbang finansial pada badan pemenangan Prabowo-Sandi. Alasannya, karena calon wakil presidennya bukan kader Demokrat.

"Capresnya siapa, cawapresnya siapa. Masak kita nyumbang, kan kita tak punya pengantinnya," ujar Asep.

Pada awalnya Agus Yudhoyono putra Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono diplot sebagai cawapres Prabowo, namun pada menit terakhir Prabowo memilih Sandiaga Uno sebagai pendampingnya. 

Asep mengatakan, Demokrat akan memberikan dukungan finansial apabila kader Demokrat yang jadi pasangan Prabowo. Seperti di Pilgub Jawa Barat kemarin, ia mencontohkan, Partai Demokrat dan Golkar sama-sama berkontribusi finansial dan nonfinansial dalam memenangkan pasangan yang diusungnya.

Tak Ada Uang atau Arahan, PSI All Out Dukung Jokowi di Jawa Barat

Hal berbeda terjadi dalam tubuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI). PSI mengaku dengan sukarela akan menyosialisasikan pasangan Jokowi-Ma'ruf di daerah pemilihannya. 

Donny Wiguna calon legislatif dari PSI untuk daerah pemilihan Jawa Barat 1. Donny mengatakan total dukung Jokowi-Ma'ruf dalam Pilpres 2019 walaupun mereka bukan kader PSI.

Ia mengatakan PSI sebagai partai pendatang baru, optimis dukungan yang diberikan PSI kepada pasangan nomor urut 01 ini akan berdampak positif terhadap elektabilitas PSI.

"Dari awal kampanye sampai saat ini tidak ada ketentuan atau perintah dari DPP yang berbentuk surat yang mewajibkan caleg PSI menyosialisasikan Jokowi-MA di dapil. Kita dengan ikhlas dan all out mengkampanyekan Jokowi-MA dan ini seperti otomatis saja kita sukarela karena kita ingin Jokowi dua periode," tuturnya.

Selain atas dasar sukarela jelas Donny, latar belakang kuat dirinya dan caleg PSI lainnya menyosialisasikan Jokowi-MA karena diperkuat dorongan keinginan masyarakat yang sebagian besar menginginkan Jokowi kembali menjadi presiden, dan sebagai bacaleg PSI partai pendukung akan berupaya memenangkan Jokowi-MA terutama di daerah pemilihan.

"Kami dari partai baru, saya sendiri bukan berlatar belakang politikus. Tetapi, saya dan teman-teman bacaleg lain berangkat dari keinginan masyarakat agar bisa berjuang di parlemen demi masa depan bangsa yang saat ini terancam perpecahan karena isu SARA," jelasnya.

Donny menambahkan, sikap all out menyosialisasikan capres dan cawapres yang didukung PSI ini juga dilakukan semua caleg PSI. Artinya, caleg PSI kompak dalam memenangkan PSI di parlemen juga dalam memenangkan capres dan cawapresnya.

"Kontribusi caleg PSI bukan saja nonfinansial seperti sosialisasi, tetapi juga kontribusi finansial untuk mendukung memenangkan Jokowi-MA," tegasnya. []

Berita terkait
0
Cegah Meluasnya PMK, Pemerintah Siap Geber Vaksinasi Darurat Pada Ternak
emerintah telah mengalokasikan vaksin sebanyak 3 juta dosis. Tahap pengadaan pertama vaksin darurat sebanyak 800 ribu dosis.