Jakarta - dr Evan Kreutzer, dokter spesialis anak di Ascension St. Vincent, mengatakan, gejal Omicron pada anak memiliki karakteristik yang berbeda dengan orang dewasa. Salah satunya batuk seperti anjing.
Dalam dunia medis, gejala batuk seperti gonggongan anjing disebut dengan 'croup'. Gejala tersebut dilaporkan sebagian besar terjadi pada anak di bawah 5 tahun.
Batuk seperti anjing tersebut disebabkan adanya peradangan di sistem pernapasan yang menghalangi napas.
"Karena ada peradangan yang menghalangi jalur pernapasan, akhirnya suara batuk yang keluar mirip dengan gonggongan anjing," kata dr Evan Kreutzer, dikutip Wish TV, Selasa, 22 Februari 2022.
Dokter Kreutzer mengatakan, kemunculan gejala aneh tersebut tidak membuatnya terkejut. Sebab, makin ke sini makin terlihat kekhasan infeksi Omicron pada anak, salah satunya infeksi memengaruhi saluran napas bagian atas pada anak-anak.
"Jadi, croup itu adalah penyakit saluran pernapasan atas dan membuat suara batuk terdengar seperti gonggongan anjing," katanya.
Di sisi lain, dr Kreutzer menekankan bahwa meski suara batuk akan terdengar menakutkan, tapi itu tidak berbahaya atau membuat anak semakin rentan akan masalah serius.
"Pada kebanyakan kasus, croup tidak berbahaya dan dengan penanganan obat yang tepat, penyakit itu bisa sembuh tanpa harus mendapatkan penanganan intensif di rumah sakit," ujarnya.[]
Baca Juga:
- Duh! Omicron di Tangerang Selatan Mencapai 22.786 Kasus
- Varian Omicron di Jakarta Diklaim Sudah Lewati Puncaknya
- Masyarakat Diminta Tetap Waspada Hadapi Omicron
- Korea Selatan Perluas Pembatasan di Tengah Lonjakan Omicron