Data Lengkap Kapal yang Ditenggelamkan Akibat Ilegal Fishing di Era Jokowi

Kapal berbendera Indonesia juga ada yang ditenggelamkan. Ada 26 kapal terkait illegal fishing.
Total yang telah ditenggelamkan terkait illegal fishing ada 488 kapal. Sementara 7 ribu kapal telah ditangkap dengan kasus yang sama. (Foto: Antara/M N Kanwa)

Jakarta, (Tagar 20/2/2019) - Selama Joko Widodo menjabat sebagai Kepala Negara dunia maritim Tanah Air ikut tersorot. Pasalnya, Jokowi menganggap laut sebagai masa depan perekonomian Indonesia. Perhatiannya tersebut ditunjukan dengan cara memberantas kapal pencuri ikan di perairan nasional.

Sepanjang empat tahun pemerintahan, Jokowi membuktikan keseriusannya memberantas kapal-kapal asing terkait illegal fishing yang melakukan pencurian ikan di perairan Indonesia.
Total yang telah ditenggelamkan dan dibakar sudah ada 488 kapal. Sementara 7 ribu kapal telah ditangkap dengan kasus yang sama.

Tindakannya itu sebagai bentuk meningkatkan hasil tangkapan nelayan lokal. Diikuti mendatangkan sumber daya alam maritim sebagai devisa negara.

Selain memanfaatkan sumber daya laut, terutama ikan, Jokowi juga memanfaatkan ladang minyak di laut atau offshore. Ia menilai, saat ini banyak ladang minyak yang belum digarap. Tak hanya itu, Jokowi juga telah membenahi infrastruktur laut, sehingga dinilai rakyat merasakan menfaatnya.

Dari data yang dikeluarkan Kementerian Kelautan dan Perikanan, kapal asing yang paling banyak ditenggelamkan berasal dari Vietnam, sebanyak 276 kapal, kemudian Filipina 90 kapal, Thailand 50 kapal dan Malaysia sebanyak 41 kapal.

Kemudian Papua Nugini sebanyak 2 kapal, Cina 1 kapal, Belize 1 kapal, tanpa negara 1 kapal, dan ada juga kapal berbendera Indonesia sebanyak 26 kapal.

Sementara menanggapi 488 kapal asing yang sudah diberantas karena illegal fishing ini, Menteri Susi Pudjiastuti mengatakan langkah tersebut sebagai bukti penegakan hukum, guna kedaulatan laut Indonesia.

Penenggelaman dan pembakaran kapal  tersebut bukan tidak didasari hukum. Itu semua berdasarkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap dan berdasarkan penetapan pengadilan.

Aparat penegak hukum yang terlibat berasal dari Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (KKP), TNI Angkatan Laut, Bakamla, Pol Air, Kejaksaan yang tergabung dalam satgas sebanyak 115 anggota.

Baca juga: 7 Ribu Kapal Ditangkap, 448 Kapal Ditenggelamkan, Jokowi Peduli Nelayan


Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.