Jakarta, (Tagar 17/2/2019) - Capres Joko Widodo mengatakan di masanya ketika memimpin pemerintahan menyorot sumber daya alam maritim sebagai pemasukan untuk devisa negara.
Melalui jajaran menterinya, Jokowi menyebut pemerintah Indonesia telah menangkap 7 ribu kapal serta menenggelamkan 448 kapal yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal.
"7 ribu yang melakukan ilegal fishing pencurian ikan, ada 448 yang telah kita bakar dan tenggelamkan. Sekarang 7 ribu kapal itu dikatakan sudah tidak ada lagi," kata Jokowi di debat capres yang berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2).
Upaya itu dilakukan Jokowi untuk meningkatkan dan mensejahterakan pendapatan nelayan lokal. "Menjadi kesempatan bagi nelayah kita untuk untuk menggunakan laut, untuk meningkatkan pendapatan," jelasnya.
Baca juga: Ada Ledakan di Sekitar Lokasi Debat Kedua, Ini Foto-fotonya
Kepedulian pemerintah Jokowi untuk kembali menggali pemasukan negara melalui SDA maritim akan ditambah lewat eksplorasi sumber minyak di sejumlah titik di perairan Tanah Air.
"Banyak sekali ladang minyak yang belum tereksplorasi di dalam laut kita," ujar Jokowi. "Oleh sebab itu kita mendorong agar ladang minyak itu menimbulkan income," lanjutnya.
Debat capres kedua menghadirkan tujuh panelis yang berprofesi rektor hingga pakar lingkungan. Adapun tema yang dibahas dalam debat tersebut adalah infrastruktur, energi dan pangan, sumber daya alam (SDA) dan lingkungan hidup. Terbagi dalam sejumlah segmen, acara itu berlangsung di Hotel Sultan, Jakarta pada Minggu (17/2/2019).
Baca juga: Jokowi Senggol Prabowo Soal Punya Lahan Ribuan Hektare di Kalimantan dan Aceh