Jakarta - Twitter sempat mengalami kebocoran data para pengguna akun bisnisnya. Pihak Twitter pun membenarkan hal tersebut.
"Kami mengetahui ada kejadian ketika Anda melihat informasi tagihan di ads.twitter.com atau analytics.twitter.com, informasi tagihan mungkin tersimpan di 'cache' peramban," kata juru bicara Twitter, Laura Pacas, dikutip dari laman TechCrunch, seperti dilansir Antara, Kamis, 25 Juni 2020.
Twitter menjelaskan bahwa informasi yang bocor tersebut meliputi alamat email bisnis pengguna, nomor telepon dan empat digit terakhir nomor kartu kredit yang digunakan akun tersebut.
Data diduga tersimpan di "cacher" peramban atau browser dan ada kemungkinan dapat dilihat orang lain, terutama jika pengguna menggunakan komputer secara bergantian.
Kepada para pengguna, Twitter menyatakan masalah tersebut ditemukan pada 20 Mei 2020, setelah mereka mengumumkan ada bug yang menyimpan data pengguna, antara lain pesan di Direct Messages, pada cache peramban Firefox.
"Segera setelah kami menemukan kejadian ini, kami mengatasi masalah tersebut dan berkomunikasi dengan klien yang terdampak untuk memastikan mereka mengetahui kejadian ini dan memahami bagaimana melindungi diri," ujar Twitter.
Kejadian ini menambah daftar masalah keamanan yang pernah terjadi di Twitter. Tahun lalu, mereka menemukan bug yang bisa digunakan untuk menemukan nomor telepon yang berhubungan dengan akun Twitter.[]